Diam-diam
Ada hati yang bilur dan lebam
Kata dan kata itu berubah menjadi pisau terhunus
Luka tak berdarah
membiru
Ada yang menabur curiga, menanam dan merawatnya hingga berbuah
lalu membaginya tanpa sisa
Aku, kau, katanya kita
hanya di permukaan saja
Tersimpan jauh di palung
perih dan bilurnya hati