Lihat ke Halaman Asli

Riko Budi Santoso

Lahir di Sumatera, besar di Jawa (Banten)

Minta Foto Bareng, Jangan Norak Melihat Bule!

Diperbarui: 19 Januari 2021   04:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi foto dengan bule (Sumber: Tirto.id)

Bule biasa disebut untuk warga negara asing (WNA) yang sedang berada di Indonesia. Entah bule itu sedang pelesiran wisata, bekerja, atau sedang urusan lainnya. 

Tapi biasanya, khususnya warga di sekitar saya, memanggil bule itu untuk sosok yang bertubuh jangkung dan berambut pirang. Seperti orang Belanda, Inggris, Amerika, Jerman, dan Perancis. Kalau WNA dari Korea, China, dan Jepang, mereka masih memukul rata dengan panggilan orang China. 

Membahas bule, boleh dikatakan warga yang pernah saya lihat secara langsung masih menganggap istimewa terhadap bule. Tapi apa itu hanya perasaan saya saja?

Contohnya, pernah beberapa kali saya lihat di kawasan wisata, sejumlah warga sekitar meminta foto bareng dengan bule. Bagi saya untuk apa seperti itu? kenal juga tidak. Apa foto dengan bule sebuah kebanggaan. Sehingga kemudian diunggah di akun sosial medianya.

Apa jangan-jangan karena bule itu seorang wanita, dan berpakaian seksi untuk ukuran norma di sini. Yang jelas saya masih belum tahu, dan saya juga ogah kalau disuruh bertanya langsung ke yang bersangkutan. Lebih baik cukup simpan dalam hati dan tulis di kompasiana saja.

Selain warga sekitar foto dengan bule, ada juga di dunia persepakbolaan Indonesia. Mendatangkan pemain dari luar negeri dianggap seperti sebuah kehebatan. Lambang kemapanan bagi klub. Padahal penglihatan saya, kualitas pemain kita tidak kalah jauh, masih bisa bersaing.

Dalam tulisan ini, saya tegaskan, saya tidak anti atau alergi dengan bule. Tapi menurut pandangan saya, janganlah berlebihan melihatnya. Biasa-biasa saja. Toh yang banyak menolong kita warga kita sendiri. 

Tapi jangan juga tidak sopan terhadap bule ya. Karena dengan kedatangannya sudah turut membantu kemajuan industri wisata negara kita. Apalagi sebagai orang timur, sopan dan santun harus tetap menjadi ciri kita. Namun dengan catatan, "Lu asik gua santai, lu usik gua bantai". (Tulisan lagi ga bisa tidur)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline