Lihat ke Halaman Asli

RIKKO YAN LADO AE

Mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Satya Wacana

World Beauty Pageant sebagai Platform Pendorong terciptanya Perdamaian Dunia

Diperbarui: 8 Oktober 2023   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: angeliquepedia.com

World beauty pageant atau kontes kecantikan dunia merupakan sebuah kontes kecantikan internasional yang diadakan dengan tujuan untuk mencari dan memilih seorang ratu kecantikan yang nantinya bertugas sebagai duta perdamaian yang mempromosikan isu-isu sosial serta berkontribusi dalam pekerjaan amal. Konteks kecantikan ini, melibatkan peserta yang berasal dari berbagai negara di dunia dengan berbagai latar belakang mereka masing-masing yang bersaing dengan beberapa kategori penilaian seperti busana, bakat, keterampilan berkomunikasi (public speaking), pengetahuan serta isu sosial yang diangkat sebagai advokasi mereka.

Beberapa kontes kecantikan dunia yang sering dikenal yaitu Miss Universe, Miss World, Miss International, Miss Grand International dan Miss Supranational. Berbagai jenis kontes kecantikan dunia tersebut, tentu memiliki visi misi yang berbeda, namun memiliki satu tujuan yaitu untuk melahirkan duta kecantikan yang ikut serta dalam menciptakan perdamaian dunia. 

Salah satu aspek yang menarik dari kontes kecantikan dunia yaitu sebagai platform bagi perwakilan negara untuk mempromosikan budaya mereka masing-masing. Hal ini tentu dijadikan kesempatan untuk berinteraksi dan belajar satu sama lain, sehingga mempromosikan pemahaman lintas budaya. Dari pemahaman lintas budaya yang tercipta akan mengurangi pemicu terjadinya konflik antar sesama negara.

Selain sebagai platform dalam menciptakan pemahaman lintas budaya, kontes kecantikan dunia juga di jadi sebagai platform untuk memperjuangkan isu-isu sosial seperti pendidikan, lingkungan dan kesehatan masyarakat. Tentunya hal ini dapat menjadi pengaruh besar dalam mendorong perubahan yang berdampak positif bagi masyarakat. Kontes kecantikan dunia merupakan salah satu fenomena yang menggambarkan keragaman dan kompleksitas pandangan kita tentang kecantikan.

Dalam pelaksanaanya, kontes kecantikan dunia menjadikan perempuan sebagai subjek dalam merepresentasikan kecantikan  sebagai cerminan dari sebuah perdamaian. Hal ini selaras dengan ungkapan bahwa kaum perempuan dinilai mempunyai potensi yang sangat besar untuk bisa menjadi agen perdamaian dunia karena memiliki satu kelebihan yang tidak dimiliki oleh kaum laki-laki, yaitu insting keibuan yang secara alami dapat menciptakan perdamaian dengan cinta, kepedulian serta harmoni (Retno Marsudi, 2019).

Kecantikan yang terpancar dari peserta kontes kecantikan dunia bukan saja secara fisik, melainkan kecantikan dari hati yang mampu memberi pengaruh bagi banyak orang; seperti terjun langsung ke daerah konflik sebagai bagian dari aksi sosial, bertemu dengan para korban yang notabenenya adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu isu mengenai kesetaraan gender dan human rights juga di suarakan, salah  satunya melalui perbincangan - perbincangan bersama organisasi pemerintah maupun non pemerintah yang ada dunia.

Walaupun kontes kecantikan dunia sering berbicara dan bertindak untuk perdamain dunia namun, tidak terlepas dari stigma buruk masyarakat yang sering menilai bahwa konteks kecantikan hanya untuk mencari perempuan cantik yang menjual body dan kecantikan secara fisik belaka. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus karena apa yang sering dinilai buruk oleh masyarakat belum tentu sesuai dengan yang terjadi sebagai realitasnya.

Terlepas dari segala isu miring yang menimpa, konteks kecantikan akan terus hadir sebagai platform bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam menciptakan dunia yang lebih aman dan nyaman, melalui penyuaraan hak-hak, pekerjaan amal, serta kecantikan yang terpancar untuk mempengaruhi sesama dalam mendorong terciptanya perdamaian dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline