Lihat ke Halaman Asli

Blue Ambience

Belajar untuk sering menulis

Umur 20 Tahun

Diperbarui: 5 Mei 2018   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transisi dari status pelajar tingkat atas ke status mahasiswa bakalan merubah cara pandang kita pada kehidupan sehari-hari. Dari mulai tinggal sendiri dirantau, belajar ngelola uang, belajar mengatur waktu, belajar hidup mandiri, dan tuntutan-tuntutan lain yang bakal buat kamu merasa menyesal telah hidup bermanja-manja ketika tinggal bareng orang tua.

Bingung mencari kampus dan jurusan yang tepat sudah menjadi bulan-bulanan para calon Maba (Mahasiswa Baru). Semester pertama kuliah rasa-rasa ngerasa salah ngambil jurusan mungkin bakal terbersit muncul. Padahal itu dirasakan hampir setiap orang yang memulai kuliah entah karena alasan tugasnya beratlah, dosennya killer lah, kuliah pagilah, dll.

Disaat rasa gundah dan lelah menguasai pikiran kita, sebaiknya kita perlu sejenak merenungkan tujuan kita kuliah itu untuk apa? Harapan seperti apa yang orang tua inginkan dengan kita kuliah di kampus ini? Intinya pikirkan main goals kita kuliah disini.  

Bagi yang baru pertama kali pengalaman tinggal jauh dari orang tua, mungkin akan berasa kaya burung yang dilepas dari sangkarnya. Jangan terbang sebebas-bebasnya tapi saatnya kita menyadari tanggung jawab apa yang kita pikul dengan diri kita? Nama baik diri, orang tua, dan keluarga menjadi taruhan jika menjalani hidup yang buruk.

Saatnya berpikir dewasa, dilepasnya kita dari sangkar karena kita diberi keleluasaan atas keputusan yang kita buat, karena kita dianggap sudah saatnya melihat dunia luar dan terjun merasakan pengalaman menjadi bagian dari masyarakat.

Hidup sendiri di kota orang? sudah saatnya memikirkan apa keinginan yang ingin dicapai dalam jangka waktu kedepan, sekedar merencanakan apa salahnya buat memotivasi diri agar ada gambaran walau masih dalam sketsa kasar. Persiapan itu perlu, gagal mempersiapkan berarti mempersiapkan kegagalan.  Dianalogikan kedalam memanah, maka busurnya kuliah dan targetnya lulus, lalu akan selalu ada target-target berikutnya yang berurutan mengikuti setelah yang awal berhasil menembak target. Lulus kuliah --> Kerja --> Nikah --> Punya anak, dst.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline