Lihat ke Halaman Asli

Blue Ambience

Belajar untuk sering menulis

Hiraukan Apa Kata Orang

Diperbarui: 10 Maret 2018   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.narrowroad.org

Sebagai pribadi dalam menanggapi setiap hal yang berlalu-lalang didunia, kita harus mempunyai sudut pandang sendiri dalam melihat sesuatu. Dalam menilai sesuatu, menimbang-nimbang keputusan pada akhirnya kita harus mempunyai pegangan terhadap sesuatu hal yang kita anggap benar. Jangan biasakan diri untuk tidak melakukan sesuatu, menahan diri untuk melakukan sesuatu (hal yang baik) hanya karena takut dinilai orang lain. Terkadang kita perlu sendiri dan memikirkan kembali setiap tindakan yang telah kita lakukan apakah merugikan orang? ataukah tidak?

Jangan biarkan kita hidup dengan berdasarkan penilaian orang lain. Orang lain bilang kamu gendut, jelek bodoh, lalu apakah kamu harus mendengar hal itu? apakah kamu harus mempercayai hal itu? Setiap orang punya mulut, pemikiran, dan hati. Tak semua orang mau berpikir apa perasaan orang, tak semua orang mampu mengontrol mulutnya untuk tidak mengucapkan hal yang menyakitkan untuk orang lain, tak semua orang mampu selalu berpikir positif, tak semua orang mampu mengendalikan emosinya. Kita hidup di dunia yang dinamis karena setiap orang mempunyai pemikiran dan nilai-nilai yang mereka pegang masing-masing. Kita tak bisa mengendalikan orang lain untuk bersikap baik terhadap kita, karena hal itu dinamis, abstrak. Seseorang bisa saja datang dengan emosi yang tinggi, bisa juga datang dengan sapa dan hangat. 

Dalam memutuskan suatu perkara didunia ini kita harus mempunyai pegangan yang kuat. Lingkungan tak selamanya positif, lingkungan tak selamanya mengajak kita pada kebaikan. Lingkungan tak selamanya sesuai dengan apa yang kita butuhkan bahkan bisa sampai membawa kita jauh dari goals kita.

Pada akhirnya kita sendirilah yang menanggung beban atas setiap apa yang kita perbuat. Kita tak harus sama, justru kita seharusnya memaklumi perbedaan. Keunikan kita adalah pemikiran kita, jadi perbedaan pemikiran bukanlah suatu masalah. Satu-satunya masalah ialah mempermasalahkan perbedaan. Sudah jelas-jelas kita ini berbeda dan unik setiap individunya, kenapa harus mempermasalahkannya kenapa tidak cari persamaannya, kita ini manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline