Seorang ibu dan anaknya yang baru berusia 10 tahun masuk ke ruang praktekku di poliklinik mata di sebuah rumah sakit di Bekasi.
Usai diperiksa, si ibu bertanya dengan nada suara perlahan dan sedikit ragu ragu , 'Dok......dokter mau nggak periksa anak Down Syndrome ?'.
Batinku tersentak. 'Loh, kenapa ?', tanyaku.
Si ibu bercerita.
'Beberapa hari yang lalu, saya membawa anak saya ini ke sebuah rumah sakit swasta (-dia menyebutkan nama rumah sakit tsb-), 'Sewaktu akan memasuki kamar periksa, tiba tiba si dokter berkata 'Ini anak Down Syndrome....?. Saya nggak mau memeriksanya......!
'Dok, saya betul betul malu dan amat terpukul sekali....!', katanya.
'Mudah mudahan kejadian yang ibu alami tersebut hanya salah paham saja, bu dan ibu dapat mema'afkan dokter tersebut ', kataku.
'Sepanjang yang saya ketahui, tidak ada dokter yang menolak untuk melayani pasien'.
'Ibu daftarkan saja anak ibu ke bagian pendaftaran di rumah sakit ini '. 'Jangan lupa sertakan surat rujukan BPJS dari klinik atau puskesmas',
'Insya Allah, saya akan memeriksa mata anak ibu sesuai dengan kemampuan saya dan ketersediaan alat alat yang kami miliki',
-------
Dokter memang diwajibkan untuk melayani pasien sesuai dengan Sumpah yang pernah diikrarkannya dan Etik Kedokteran.
Namun sayangnya, kewajiban ini tidak selalu bisa dilaksanakan sepenuhnya karena berbagai sebab, seperti keharusan bagi dokter untuk melayani begitu banyak pasien dalam sehari praktek , yang kini semakin 'membludak' di era JKN/BPJS sekarang ini.
Sebagai manusia normal, keadaan ini tentu saja akan melemahkan kondisi fisik tubuhnya serta mengganggu jiwa dan mentalnya.
Ditambah dengan masih terbatasnya sumber daya manusia serta sarana maupun alat pemeriksaan di banyak fasilitas kesehatan di negeri ini yang kemudian berdampak pada menurunnya kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Ironisnya, yang selalu dijadikan 'kambing hitam' atas buruknya pelayanan kesehatan di negeri ini adalah para dokter yang dianggap tak becus melayani pasien, tak punya rasa peduli terhadap orang sakit atau dinilai tidak patuh menjalankan SOP atau aturanpun di fasilitas kesehatan tersebut......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H