Lihat ke Halaman Asli

RIKI SUBAGJA

Mahasiswa biasa biasa aja

Jejak dalam Bayang Chapter 2-6

Diperbarui: 30 Juni 2024   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input : https://unsplash.com/@jonathanborba

Chapter 2: Bayang-Bayang Masa Lalu

Hari demi hari berlalu, dan hubungan Arya dan Maya semakin erat. Mereka menghabiskan waktu dengan obrolan ringan hingga diskusi mendalam tentang kehidupan. Bagi Arya, Maya adalah oase di tengah kegersangan emosional yang selama ini ia rasakan.

Namun, di balik tawa dan cerita yang mereka bagi, ada sisi gelap yang perlahan terungkap. Maya sering menghilang tanpa kabar, meninggalkan Arya dalam kebingungan. Setiap kali ia bertanya, Maya hanya tersenyum, menjawab dengan jawaban yang menggantung.

Suatu hari, saat mereka duduk di bangku taman kampus, Arya memberanikan diri bertanya, "Kenapa kamu sering menghilang, Maya? Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?"

Maya menatap jauh ke depan, seolah sedang mencari jawaban yang tepat. "Ada hal-hal dalam hidupku yang sulit dijelaskan, Arya. Masa lalu yang kadang ingin kulupakan, tapi terus membayangi."

Arya merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar jawaban itu. "Kamu tahu, aku di sini kalau kamu butuh teman untuk berbagi," ujarnya dengan lembut.

Maya menoleh, menatap Arya dengan mata yang berkaca-kaca. "Terima kasih, Arya. Suatu saat, mungkin aku akan menceritakannya."

Percakapan itu membuat Arya semakin penasaran. Setiap kali mereka bertemu, ia mencoba mencari petunjuk dari cerita-cerita Maya. Namun, semua terasa seperti teka-teki yang belum terpecahkan.

Suatu malam, saat sedang sendiri di apartemennya, Arya menemukan sebuah buku harian lama yang ditinggalkan Maya di meja. Halaman-halamannya penuh dengan tulisan tangan yang rapi, catatan-catatan tentang perasaan dan pengalaman yang tampak menyedihkan.

Satu kalimat di buku itu menarik perhatian Arya: *"Kehilangan adalah bayangan yang selalu mengikutiku, tak peduli seberapa jauh aku berlari."* Arya menyadari bahwa Maya membawa luka yang dalam, dan ia bertekad untuk menemukan akar dari misteri ini.

Dengan tekad baru, Arya mulai menyusun rencana untuk menggali lebih dalam tentang kehidupan Maya. Ia tahu bahwa di balik senyum dan tawa Maya, ada kisah yang menunggu untuk diceritakan---kisah tentang cinta, kehilangan, dan bayang-bayang yang selalu mengintai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline