Lihat ke Halaman Asli

Riki Tsan

Dokter Spesialis Mata

Dokter Harus Berkomunikasi Baik dengan Pasiennya!

Diperbarui: 25 Maret 2024   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

by dr.Riki Tsan,SpM (mhs STHM MHKes V)

Beberapa tahun yang lalu, saya melakukan operasi katarak terhadap seorang pria yang berumur sekitar 50an tahun di sebuah rumah sakit pemerintah di Jakarta Utara. Usai operasi, ia diminta datang kembali untuk kontrol ulang sehari setelah operasi dengan tujuan mengganti perban penutup mata yang telah dioperasi, pemberian obat tetes mata antibiotik dan anti radang serta - yang paling penting adalah - pemeriksaan mata untuk mendeteksi kemungkinan adanya komplikasi pasca operasi.

Hari pertama pasca operasi, pasien tak datang ke poli mata, demikian juga hari kedua. saya mulai merasa was was, khawatir terjadi hal hal yang tak diinginkan terhadap mata pasien yang baru dioperasi itu.

Hari ketiga, dia baru muncul di poli mata. Perban matanya sudah dalam keadaan terbuka. Wajahnya terlihat ceria dan tak merasa bersalah sedikitpun. 'Saya gak sempat datang dok, banyak urusan', katanya dengan tawa tersungging di bibirnya. Dia meraih tangan saya sambil meminta maaf.

Saya bukan saja tidak bisa marah, malah ikut tertawa bersamanya.

Memang hubungan saya dengan pasien ini sudah seperti keluarga. Kami berdua acap sekali berkomunikasi langsung ataupun lewat media sosial. Saya juga mengenal dengan baik istri dan keluarganya.

Usai melakukan pemeriksaan, saya terkejut. Tajam penglihatannya yang semula sangat jelek, kini kembali normal dan hampir tidak ditemukan adanya kelainan/masalah apapun di matanya. Hal yang sama tidak saya temukan pada pasien pasien saya yang lain.

Pengalaman saya berpraktek selama belasan tahun menemukan 'fakta' bahwa pemulihan dari operasi dan kesembuhan dari penyakit relatif terjadi lebih cepat pada pasien pasien yang memiliki hubungan personal yang baik dengan saya, pada pasien pasien yang terlihat selalu bahagia dan pada pasien pasien yang memiliki keyakinan yang kuat akan kesembuhan dari penyakit yang mereka derita.

Dengan pengalaman pribadi di atas saya berkeyakinan bahwa hubungan atau komunikasi yang terjalin dengan baik antara dokter dan pasien akan mempengaruhi kesembuhan penyakit si pasien.

Namun, pertanyaannya ialah apakah keyakinan saya ini memang bisa dibuktikan secara ilmiah atau hanya sekedar faktor kebetulan saja ?.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline