Lihat ke Halaman Asli

Riki Kusnadi

Wiraswasta

Celotehan HahaHihi #9 - "Racun"

Diperbarui: 26 Oktober 2020   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mentari pagi indah berseri, ini awal kehidupan kita. uppsss pada tahu gak ni potongan lagu siapa? kalau tahu pasti tontonan kita sama. Hehehe... ini lagu dari klub motor prediksi yang sering aku tonton dari Taulany TV di youtube. 

Sering ku bayangkan potongan lirik ini sambil di suguhkan kopi hitam dan gorengan. Lengkap sudah pagi itu yang ku bayangkan. Sudah,sudah cukup menghayalnya pagi-pagi gini.hehehe

Tren akhir-akhir ini, tepatnya masa pandemi ini sering mengarah kepada kegiatan berkelompok. Salah satunya bersepeda, tak dipungkiri saya juga ikut tren pada awal-awal pandemi itu. Pada awalnya yang jarang sepedaan jadi sering sepedaan karena lagi ngetren aja. 

Alhasil harus merogoh saku lagi untuk tren baru tersebut. Hal inilah yang ku anggap racun. Lingkungan sekitarmu lah yang mulai meracuni dan menghantui untuk terjun ke arah sana. 

Racun itu sendiri menurut KBBI berarti Zat (gas) yang dapat menyebabkan sakit atau mati (kalau dimakan, dihirup). Tapi yang mau ku bahas disini bukan arti racun yang harafiah seperti itu. melainkan konotasi dari racun itu sendiri. 

konotasi racun tak selamanya negatif, seperti tren yang ku ceritakan tadi, ada dua sisi yang bisa di dapat. Konotasi racun secara positifnya kita bisa lebih bugar dan sehat karena mengikuti tren sepeda tersebut. Di sisi lain konotasi negatifnya ya kita harus merogoh kocek untuk hal itu yang belum tentu bertahan lama.

Belakangan ini circle pertemanan ku saling meracuni. Ada yang diracun dan ada yang meracuni. Etsss sabar jangan panik dulu ya, memang konotasi racun itu negatif, tapi coba baca sampai akhir dulu deh mana tahu bisa teracuni juga. Hehehe *janganmakintakutya. Mungkin sudah pernah ku ceritakan circle kecil ku hanya bertiga termasuk aku didalamnya. 

So, aku orang yang berada di posisi yang tengah karena sudah diracuni oleh keduanya. yang pertama meracuni untuk memulai menulis disini seperti apa yang saya lakukan sekarang ini, karena dia menulis di platform ini juga. 

Yang kedua meracuni untuk memulai menabung lewat investasi reksadana, saya pun sudah ikut jejaknya. kejadiannya belum lama ini, mungkin 2 minggu yang lalu. saling berbalas pesan di grup instagram, bermula dari teman yang kedua itu mengshare postingan investasi yang langsung mendapatkan cashback. lumayan juga kan gak perlu nunggu bunganya lagi. 

Hehehe... Jadi saat itu aku langsung deh top up untuk beli tuh reksadana, tapi temen ku yang pertama itu selow-selow aja, gak menggubris obrolan kami berdua. berselang tiga hari kemudian tahu-tahu nya dia sudah buka akun dan langsung top-up juga. Tapi sayang nya masa berlaku cashback nya sudah berakhir. Usut punya usut rupanya dia menyimak dalam diam obrolan kami berdua. 

Bisa dibilang teracuni secara gak langsung lah yaa. gak berselang lama, masih dalam minggu itu juga kalau tidak salah, saya dengan teman pertama sharing masalah apa yang mau di angkat dalam tulisan. Dan berakhir pada teman ku menghitung kapan dia akan mencapai pada tulisan ke-100 nya *tulisannya seminggu satu maka bisa dihitung. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline