Di media sosial pada lagi ramai-ramainya countdown 100 hari tersisa di 2020. Ya memang ini sudah masuk bulan oktober, kurang dari 100 hari sejak tulisan ini diterbitkan. Berasa cepat ya tahun ini? Apa malah berasa lama? Karna gak ngapa-ngapain. Hehehe
Countdown yg berisikan pertanyaan uda ngapain aja di 2020 membuat orang memikir kembali, pecapaian apa yg sudah dan belum pada tahun ini. Tak sedikit juga yang bilang "masih bisa bernafas di 2020 sudah bersyukur." Yaps semua mesti di syukuri, jangan sampai ada yang terbebani karna pertanyaan ini ya. Semoga yang membaca baik baik saja dan sehat sehat aja.
Tahun 2020 merupakan tahun yang luar biasa super bagiku. Banyak public figure, guru dan ada juga keluarga yang harus pulang kepangkuan Bapa di Surga. Mengawali tahun ini dengan resign dari pekerjaan lama yang sudah 2 tahun di jalani.
Memasang rencana untuk menjadi budak korporat di Jakarta. Berpikir akan kembali merantau di tahun 2020. Lamaran kerja pun sudah disiapkan, target bulan maret akan mulai menjajakan dan siap terbang menuju Jakarta. Alhasil apa boleh buat? Covid sudah lebih dulu menginjakkan kaki di Jakarta. Batal ke Jakarta?
Tidak, saya dan keluarga malah harus mengunjungi ke Jakarta. Satu minggu di Jakarta ku habiskan di rumah duka, karna ada anggota keluarga yang meninggal. Setelah balik ke Pontianak rencana bisnis minuman ku pun gagal karna tempat yg mau disewa membatalkan semuanya. LinkedIn, jobstreet, dkk menemani ku bulan April dan Mei. melirik-lirik mana pekerjaan yang cocok.
Di bulan Mei akhir titik terang untuk memulai karir baru, yashh.. perencanaan dengan spekulasi yang sangat cepat dalam hidupku diambil. Juni langsung memulai progres berbenah untuk renovasi. 1 Juli 2020 akan menjadi sejarah baru dalam hidup saya.
Store yang ku pikir kurang dari sebulan pun dibuka. Hidup ku dijalani dengan teratur dan berulang begitu setiap harinya. Hidupku di 2020 penuh dengan warna yang ekstrim.
Mulai dari yang sangat membuat sedih hingga membuat senang. Senangnya uda di ceritakan dong tuh ya, sedihnya ya orang yang berjasa saat aku menginjakkan kaki di Jakarta semasa kuliah harus pulang kepangkuan Bapa.
Countdown bisa aja jadi pedang bermata dua, bisa aja menaikin mental karna merasa jadi pecutan, bisa pula jadi menurunkan mental karna merasa sia sia. Pribadi ku sendiri sudah beberapa goal yg tercapai di tahun ini dan mngkin ada beberapa goal yang bisa di capai baru setengahnya.
Tapi ya gapapa yang penting uda usaha di masa yang sulit ini. Buat brosis sekalian juga jangan merasa terpuruk ya. Dengan countdown ini mulai lah buat pergerakan. Kecil diawal tidak jadi masalah, jangan berpasarah dan berdiam diri.
Ayo bergerak dan ambil setiap peluang yang ada. Jangan berputus asa. Tinggal 3 bulan tersisa di tahun 2020 let's make some noise. Buat tangisan dan kegelisahan mu di tahun ini di akhiri dengan tepuk tangan dan takjub.