Lihat ke Halaman Asli

Ya! Jika Aku Menyerah maka Aku Kafir

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

YA !!
JIKA AKU MENYERAH MAKA AKU KAFIR..
Benar saja, melihat kalimat berikut ini adalah suatu rangkaian kalimat penulisan yang benar-benar dalam kesungguhan, karena bukan main jika kita telah mampu mengeluarkan statement dengan kata “kafir” didalamnya,,
Ini bukan kalimat tanpa sebab, dan ini bukan sekedar kalimat, tapi ini adalah kalimat penyeruh, kalimat pengingat, bahwasanya kalimat ini hanya untuk orang-orang yang teguh pendiriannya dalam berjuang, orang-orang yang mampu membakar api semangat, karena sesungguhnya orang yang teguh dan komitmen dalam setiap keputusannya maka ia jauh dari kata menyerah.
Sesungguhnya Allah juga telah memperingatkan kita akan hal ini, Allah beritahu kita melalui kitab-Nya yang mulia, bahwasanya orang-orang yang berputus asa adalah orang-orang yang kafir, termasuk dalam Al Quran Surat Yusuf ayat 87, Alloh SWT berfirman yang artinya : “jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”.
Bayangkan saja jika pada waktu itu Rasulullah menyerah dalam berdakwah, Ketika beliau sedang shalat dan beliau dilempar dengan kotoran hewan lantas kemudian beliau berputus asa., bayangkan pula jika pada waktu yang sama para sahabat meninggalkan Rasulullah karena seringnya mereka disiksa, dicaci, dimaki, bahkan tak segan-segan para kafir dengan mudahnya membunuh mereka. Bisa anda bayangkan itu??
Percayalah tak kan ada kemuliaan islam yang sesungguhnya, tak kan ada bentuk pelajaran dalam kesabaran, dan tak kan ada hikmah tentang ketabahan. tak kan ada semua itu ya akhii!!.
Tapi Rasulullah hendak memberikan kita pelajaran hidup yang sesungguhnya, belajar untuk hidup dari kehidupan Rasulullah, hidup dalam naungan islam, hidup yang didalamnya akan ada kebahagiaan dan kesedihan, dan hidup yang didalamnya terdapat pertaruhan nyawa dan kemenangan.
Jika kita lihat jaman sekarang, para muslim bermasalah, rohingyah bermasalah, suriah bermasalah, palestina dan afrika tengah bermasalah, mereka mempertaruhkan jiwa dan raga mereka, mereka dibunuh, ditembak, dan disiksa tanpa ada belas kasih, disiksa layaknya binatang, mereka rela mati demi membela agama, tiada sedikitpun mereka menyerah..
Sedangkan kita disini, banyak masalah yang seharusnya bukan suatu bentuk masalah sebenarnya, baru putus cinta langsung bunuh diri, putus cinta bunuh kekasih, cemen banget kan yaa???. (sudah banyak beritanya, maaf-red), belajar agama secara mendalam dianggap calon teroris, bahkan belajar membaca al-quran dianggap juga calon teroris dan lain sebagainya. liat para pejuang agama itu loh, mereka rela, mereka ikhlas tatkala badan-badan mereka tembus oleh peluru musuh Allah hanya untuk melindungi Al-Quran, melindungi anak, istri dan keluarga mereka. bahkan ada kisah seorang anak kecil yang paginya ia berangkat kesekolah diantar oleh sang ayah lantas kemudian sore harinya jidad ayahnya telah tembus oleh peluru musuh Allah (negara dirahasiakan, maaf-red), ini nyata!!, ini benar adanya!!, mereka sedih, mereka menangis, TAPI mereka bersedih dan menangis karena mereka tidak shahid secara bersama-sama, itu dalam benak mereka, tiada mereka menyerah tiada mereka putus asa karena mereka tahu mereka akan menyusul ke syurga dan berjumpa kembali bersama keluarganya.. itulah keyakinan mereka!!! Dan yang lebih mereka tahu lagi bahwa jika saja tertanam dalam benak mereka setitik kata untuk menyerah maka mereka mati. Mati tanpa kemuliaan..
Hormat saya,
Riki Agusetiawan (Gelar tertinggi, Hamba Allah dan Calon Mayat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline