Lihat ke Halaman Asli

Riki Ananda Saputra

Sekretaris Umum PD IPM Kab. Bogor

Bersemangat Beribadah di 10 Malam Terakhir Ramadhan

Diperbarui: 11 Mei 2023   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Universitas Muhmmadiyah Jakarta

BERSEMANGAT BERIBADAH DI 10 MALAM TERAKHIR RAMADHAN

Hal-hal yang memotivasi kita dalam beribadah di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan

Sebelum kita membahas ibadah dan amalan-amalan apa yang bisa kita lakukan di sepuluh terakhir bulan Ramadan, kita terlebih dahulu akan membahas hal-hal yang memotivasi kita untuk semangat beramal dan beribadah di sepuluh terakhir bulan Ramadan. Di antaranya:

1. Nabi Muhammadﷺ lebih semangat beribadah daripada biasanya

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,

كانَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ إذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وأَحْيَا لَيْلَهُ، وأَيْقَظَ أهْلَهُ

Jika masuk sepuluh hari terakhir, Nabi ﷺ mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan istri-istrinya.”

Maksud dari mengencangkan sarung dalam hadits di atas adalah Nabi Muhammad ﷺ tidak menggauli istri-istrinya di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Adapun maksud dari menghidupkan malam, masih terdapat ikhtilaf dari kalangan ulama, ada yang mengatakan beliau ﷺ begadang dan tidak tidur sama sekali, dan ada yang mengatakan bahwa beliau ﷺ mengurangi tidurnya.

Pendapat yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ  mengurangi waktu tidurnya kedua didasari dari sebuah hadits yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ  menegur orang yang ingin shalat malam selama semalam suntuk. Nabi Muhammadﷺ  bersabda,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline