Lihat ke Halaman Asli

Rikho Afriyandi

Kaum Rebahan

Setop! Musuh Kita Corona Bukan Manusia

Diperbarui: 27 April 2020   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pandemi Covid-19 ternyata tidak hanya membuat orang resah, dan ketakutan. Kehadirannya juga membuat sebagian orang panik berlebihan hingga tidak mampu berpikir jernih. Gimana tidak, miris sekali ketika kita melihat pemberitaan di media sosial terkait penolakan terhadap jenazah yang terpapar Covid-19.

Apa yang salah dengan mereka yang terkena Covid-19, hingga jenazahnya ditolak? Bukankah mereka saudara kita? Saudara se-bangsa, dan se-tanah air. Bukankah jenazah mereka telah dilakukan serta diurus oleh tim Medis sesuai dengan prosedur yang berlaku? Di mana jenazah yang dikuburkan itu telah dipastikan tidak akan menularkan virus.

Ayolah kawan, kita semua, juga mereka tentu tidak ada yang mau terkena Covid-19 ini. Jangan kita tambah beban mereka (keluarga) yang terpapar Covid-19 dengan penolakan kita terhadap jenazahnya.

Kita makhluk sosial, tidak bisa hidup tanpa orang lain. Coba bayangkan jika anda, kita, atau keluarga kita yang terkena Covid-19 (na’udzibillah), apakah kita bisa membayangkan bagaimana perasaannya jika jenazah kita ditolak? Sakit, pasti sakit sekali.

Belum lagi jika yang meninggal itu adalah para pahlawan yang berada di garda terdepan, rela tidak pulang ke rumah demi keluarga, rela mengorbakan nyawa demi menjalankan tugasnya untuk merawat pasien Covid-19. Apakah tega kita menolak jenazah para pahlawan tersebut? Di mana rasa kemanusiaan kita?

Saat-saat seperti ini harusnya kita memunculkan rasa kemanusiaan, kepeduliaan kita terhadap sesama, khususnya terhadap orang-orang yang terpapar Covid-19, bukan dengan mengucilkannya.

Mengucilkan mereka bukannya meredam situasi, melainkan memperparah keadaan. Coba bayangkan, misalnya, orang-orang yang sebut saja memiliki gejala Covid-19, terus dia enggan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit, karena dia berpikir, kalau dia dinyatakan positif, maka dia akan dikucilkan, bahkan jika dia meninggal nanti, jenazahnya akan ditolak. 

Akhirnya, dia tetap berkeliaran di sekeliling kita. Beruntung kalau dia negatif, kalau positif? Bisa dibayangkan gak dia telah menebarkan virus ke mana-mana?  

Sekarang, ayo sama-sama kita memahami, menyadari dengan pikiran yang jernih, bahwa musuh sesungguhnya yang saat ini harus kita lawan adalah coronanya, bukan manusianya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline