Lihat ke Halaman Asli

Rikho Kusworo

Menulis Memaknai Hari

(Renungan) Aksaramu Harimaumu

Diperbarui: 30 September 2016   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menyakiti seorang sahabat adalah sebuah kegelisahan yang terdalam.

Itulah yang pernah membuatku manangis.

Menangis di depan seorang sahabat karena sederetan kalimat yang sudah menjadi takdirnya tak mampu kutarik kembali.

“Aksaramu harimaumu”, itulah yang terjadi.

“Aku tidak akan berada di sini menangis di depanmu kalau aku tak menghormatimu” kataku ketika itu.

Kurangkul sosok laki laki berperawakan tegap yang baru saja kulukai hatinya.

Seorang sahabat adalah cerminmu.

Bodoh sekali membiarkan cermin itu retak, bahkan pecah.

Kau boleh saja berkata bahwa kau tidak butuh cermin.

Mungkin kau sudah percaya benar bahwa “kau adalah kau”

Sepi benar hidupmu bila kau hidup dengan kata “ kau”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline