Lihat ke Halaman Asli

Rikho Kusworo

Menulis Memaknai Hari

(Humor) Produk Istimewa Indonesia

Diperbarui: 29 November 2015   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Yus dan dua kawannya pada saat menyaksikan pertandingan Team SC Paderborn 07 Vs TSV 1860 Munchen, di Stadion Benteler, sumber photo : Yus)

Cap orang Indonesia suka telat memang sudah berurat berakar negara barat.

Cerita ini berasal dari cerita seorang sahabat lewat WA. Baru saja sahabat saya berencana menyaksikan pertandingan sepak bola di Stadion Benteler Arena, Paderborn, Jerman. Yus, sahabat saya ini asli Tegal. Yus sudah tinggal di Paderborn Jerman hampir 3 tahun. Yus yang berprofesi sebagai software developer ini, bersama dua orang temannya Karl dan Gustaav, berniat menyaksikan Pertandingan antara Team SC Paderborn 07 Vs TSV 1860 Munchen.

Ketika akan berangkat ke stadion Karl nampak menggerutu. Pasalnya, di menit menit terakhir yang dijanjikan untuk berangkat bareng, Si Gustaav belum nongol juga. Gustaav dan Karl seumuran, sekitar 50 tahunan. Mereka bedua sudah bersahabat sejak kecil. Karl adalah penduduk Jerman asli. Sedangkan Si Gustaav adalah orang Jerman yang sudah menetap dan menjadi warga Negara Australia.

Setelah 10 menit dari waktu yang dijanjikan, Si Gustaav nongol tergopoh gopoh sambil nyengir.Di depan Yus, sontak si Karl langsung mendamprat kawannya yang berjaket coklat tebal dengan penutup kepala itu

“ Kamu itu bukan produk Jerman lagi, gak tepat waktu. Pasti di Australia telat itu normal ya” semprot Karl kepada Si Gustaav.

Mendengar omelan itu, Si Gustaav tertawa terbahak bahak sambil melirik Yus yang berdiri di samping Karl. Si Gustaav berceloteh,” Masih untung aku telat 10 menit, coba tanya temanmu itu, lha kalau kamu di Indonesia, malah bisa jadi orang yang kamu ajak janjian itu gak datang”

Si Karl yang tadinya ngomel serius sedikit hilang cemberutnya. Sambil mengencangkan syal warna biru bertuliskan nama tim kesayangannya Karl berujar,” Lho malah kamu ngejek temanku, temanku ini produk Indonesia yang istimewa, berbeda, jangan disamakan dengan orang Indonesia yang lain”.

Mendengar percakapan itu si Yus tersenyum kecut dalam hati sambil bergumam,” Asem tenan”.

Tak sabar ingin segera meneriakkan yel yel kesebelasan kesayangannya mereka bertiga bergegas menuju stadion.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline