[caption id="attachment_193596" align="aligncenter" width="300" caption="Kabin Bus PO New Ismo Jurusan Solo Semarang. Photo diambil 14 Agustus 2012"][/caption]
Seandainya tersedia alat angkutan umum yang nyaman dari rumah ke tempat tujuan, maukah anda menggunakannya? Apabila anda pergi bersama keluarga, manakah yang lebih anda pilih, menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan alat angkutan umum yang nyaman itu ? Empat belas Agustus lalu saya pulang ke Ungaran Kabupaten Semarang selepas melayat di rumah kawan dekat di Sragen (30 km dari Solo ke arah timur). Pagi hari jam setengah tujuh saya sudah tiba di Terminal Tirtonadi. Sebuah bus Patas AC New Ismo (trayek Solo - Semarang) beranjak dari pintu gerbang keluar. Saya segera naik setelah kondektur membukakan pintu. Bus tersebut kelihatan bersih dan wangi. Ketika saya naik hanya terdapat sekitar delapan orang penumpang. Tidak ada yang istimewa dengan bus ini kecuali keberadaan toilet dan kabin pengemudi yang dirancang terpisah dengan mengunakan partisi. Bukankah banyak bus yang menyediakan fasilitas toilet? Memang benar sudah umum bagi bus eksekutif menyediakan fasilitas toilet. Toilet memang sarana wajib untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) eksekutif.Namun saya baru menemukan sekarang ternyata ada di bus jarak dekat Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang memiliki fasilitas toilet. Keberadaan toilet di bus yang melayani jarak dekat sekitar 120 km dengan waktu tempuh kira-kira 3 jam ini tergolong unik. Berdasarkan kondektur bus, memang New Ismo hanya satu-satunya PO (Perusahaan Otobus) yang menyediakan toilet untuk jalur Solo-Semarang. Kondektur bus itu menambahkan, jumlah bus New Ismo yang menyediakan fasilitas toilet sekitar 14 bus. Saya mencoba menelusuri dan mencoba toilet ini. Toilet ini tergolong kecil, dengan ukuran sekitar 125 cm x 125. Memang toilet ini hanya berfungsi untuk buang air kecil, seperti yang tertulis pada tembok toilet. Kondisi toilet ini menurut saya cukup bersih
.
Keberadaan toilet memberikan kenyamanan tersendiri , terutama kaum laki-laki. Mereka bisa sewaktu-waktu bisa buang air kecil tanpa harus menunggu bus sampai di tempat tujuan. Namun sayang,menurut pengalaman, toilet ini hanya memungkinkan digunakan oleh laki-laki yang buang air kecil dengan berdiri. Perempuan tidak mungkin menggunakannya karena kabin toilet ini tergolong kecil untuk perempuan yang buang air kecil dengan jongkok. Partisi yang menyekat kabin pengemudi dengan kabin penumpang juga hal yang baru saya ketahui terdapat dalam bus AKDP Solo Semarang. Kabin ini memisahkan area pengemudi sehingga pengemudi bisa lebih berkonsentrasi pada tugasnya. Selain itu partisi ini juga memberikan semacam privasi kepada penumpang. Pintu geser yang terdapat di partisi ini bisa dibuka dan ditutup untuk memudahkan kondektur bus keluar masuk dari area kabin penumpang dan kabin pengemudi.
Tarif untuk Solo Semarang adalah sebagai berikut.
Bus ini berangkat dari terminal Tirtonadi Solo menuju tujan akhir terminal Terboyo Semarang, dengan jarak tempuh sekitar 3 jam (dalam kondisi lancar). Bus patas pada umumnya yang hanya menaikkan penumpang di terminal atau di agen bus. Namun bus patas New Ismo ini juga menaikkan penumpang yang memberhentikan bus di luar tempat pemberhentian resmi (terminal/agen bus). Walaupun bus diberhentikan di tengah jalan untuk menaikkan penumpang, nemun nampaknya hal ini tidak tidak menganggu laju perjalanan. Artinya bus tidak ngetem (menunggu datangnya penumpang). Ketika bus menempuh separuh perjalanan( sampai kota Salatiga) kapasitas keterisiannya hanya mencapai separuh. Baru setelah keluar dari Kota Salatiga, kabin bus hampir penuh. Sudah cukup lama saya tidak menikmati perjalanan dengan menggunakan bus. Angkutan umum yang nyaman bisa jadi menjadi dambaan banyak orang. Ada keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan angkutan umum. Yang pasti adalah menghemat tenaga karena tidak harus repot-repot menyetir. Selain itu biaya perjalanan juga lebih murah. Namun demikian ada juga beberapa pertimbangan yang mengharuskan seseorang menggunakan kendaraan pribadi. Yang umum adalah jalur angkutan umum terkadang tidak sesuai dengan jalur tujuan yang kita inginkan. Contohnya jalur bus yang hanya mencapai kota Kabupaten, namun tujuan kita adalah kota kecamatan. Selain itu ketersediaan alat transportasi di tempat tujuan juga menjadi pertimbangan utama. Misalnya pada saat lebaran, kita melakukan mobilitas yang cukup tinggi untuk bersilaturahmi dengan kerabat di tempat tujuan mudik. Membawa kendaraan pribadi adalah pilihan yang rasional untuk mempermudah urusan kita. Ditulis Rikho Kusworo 17-8-2012 4.30 pagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H