Lihat ke Halaman Asli

Rikfaldi

Mahasiswa

Puisi: Balada Tepi Laut

Diperbarui: 11 Oktober 2023   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepi Pantai | Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

"Balada Tepi Laut"

Riuh sahutan ayam kala mentari menyapa hari
Mengusik lelap dalam dekap malam yang sunyi
Dalam keheningan malam yang dipaksakan,
Tangan-tangan kusam kembali mengayuh sampan

Tak lama lagi sepi akan sirna
Diganti riuh semesta di kala mentari mulai menggeliat
Kilau arunika menabuh karsa
Diiringi kicau burung di ranting-ranting penuh gembira

Pandangan mata menuju hamparan segara
Menampikkan rasa takut yang kian perkasa
Senantiasa mengharap keramahan Sang Baruna

Mentari terbenam meninggalkan gurat-gurat jingga di cakrawala
Perlahan langit biru menjelma layung secara berkala
Sampan menghala bentala
Romansa kehangatan rumah yang senantiasa didamba
Sebuah perjumpaan kian terasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline