Lihat ke Halaman Asli

Rike Yurita

rikeyurita_6a

Penjualan Jamu Tradisional Meningkat Drastis di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 13 April 2020   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Semakin merebaknya Covid-19 membuat sebagian masyarakat berburu jamuan tradisional sebagai alternatif menangkal virus corona. Walaupun belum terbukti untuk menyembuhkan, tetapi dapat meningkatkan daya imun tubuh. Tanaman herbal mudah ditemukan di negara kita yaitu Indonesia. Diantaranya kunyit, temulawak, jahe, sereh, dan masih banyak lagi.

Seorang penjual jamu keliling bernama Tini berusia 55 tahun, bertempat tinggal di Jatiuwung, Kota Tangerang. Ibu Tini asli dari Solo Jawa Tengah, ia disini merantau bersama anak-anaknya.  Memiliki dua orang anak laki-laki yang baru lulus kuliah jurusan managemen, anak satunya hanya lulusan SMA yang sudah menikah,  anak-anak nya pun sukses semua. Suaminya memilih untuk menetap dirumah bekerja sebagai petani.

Berjualan jamu keliling mulai dari tahun 1986, sudah berpuluhan tahun menekuni dagangannya sebagai  jamu gendong keliling. Tak membuatnya beralih profesi, tetap semangat dengan apa yang dilakoni sekarang. Ia sempat berkata lelah menggendong jamu keliling dengan berjalan kaki. Terlihat dari wajahnya yang selalu bersemangat berjualan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dini hari ia berangkat berkeliling kampung untuk berjualan jamu, mulai dari Jatiuwung sampai Dumpit. Berangkat bejualan jam 05.30 WIB hingga jamunya habis siang hari. Harga jamunya sangat murah sekali hanya Rp.2 Ribu per gelas/pelastik. Semenjak ada wabah virus corona saya setiap hari membeli, tetangga pun banyak yang antri untuk membeli jamu tersebut.

"Sebelum ada wabah corona pembeli hanya sedikit, setelah merebaknya wabah ini penjualan saya meningkat drastis," ujarnya, saat saya temui di Dumpit Kelurahan Gandasari Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Sabtu (11/ 04/2020). Beberapa pelanggan Tini menjadi rutin minum jamu beserta anggota kelurganya menuturkan untuk menjaga kesehatan. Jenis jamu yang sering dibeli kunyit dicampur beraskencur. Walaupun sekarang banyak pelanggan tetapi tidak menaikkan harga jualnya.

Dari jaman dahulu tumbuhan herbal digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit selain itu digunakan untuk keperluan memasak. Beragam cara untuk mengolah tumbuhan herbal tersebut.  Ibu Tini memiliki banyak varian jamu diantaranya beras kencur, kunyit asem, Temulawak, gula asem, madu dan lain-lain.

Ini adalah suatu berkah bagi para pedagang jamu, mereka semua mengatakan bahwa pendapatannya meningkat karena pembeli bertambah terus. Meski begitu harga yang dijualnya tidak dinaikan. Upaya pemerintah untuk menganjurkan mengonsumsi jamu agar bisa meningkatkan daya tahan tubuh.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline