Lihat ke Halaman Asli

Rike Yurita

rikeyurita_6a

Kampung Tematik yang Gemar Bersyukur

Diperbarui: 7 April 2020   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kampung Anggur merupakan kampung tematik yang berada diwilayah pemukiman gang Kampung Anggur di tepi Jalan Aria Wangsakara, RT 002 RW 003,  Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. 

Luas lokasi kurang lebih 400 Meter. Penduduk 1 RW ada 3893 orang meliputi 7 RT 7 RW. Penghargaan yang telah diraih, pertama juara III pojok baca, kedua juara II lomba inovasi kampung tematik tahun 2020.

Dinamakan Kampung Anggur tidak hanya terdapat buah anggur melainkan singkatan dari anggota masyarakat gemar bersyukur. Bersyukur atas nikmat yang tuhan berikan dengan bersedekah oksigen dengan cara menanam tanaman anggur yang merambat dan bertumbuh diwilayah tersebut. 

Rutinitas warga setiap minggunya yaitu kerja bakti walaupun hanya dilakukan satu sampai dua jam. Tersedia tempat khusus perokok dan terdapat pula tempat penangkaran lebah.

Penggagas Budi Santoso ketua RW 03 yang menggerakkan warga dalam membenahi lingkungan. Sebelumnya kampung itu kumuh, serta kandang Unggas yang banyak.

"Keadaan seperti ini menjadi penyebab bau kotoran Unggas yang tidak terkelola," ujar, Budi Santoso.

Sebelumnya warga yang menetap disana hanya berkumpul saja tidak melakukan hal yang positif, lalu penggagas menggerakkan warganya dan mencari penyelesaian masalah agar kampung bersih. 

Dengan cara megajak warga membersihkan kandang unggas dan mengubah lahan tidur yang kumuh menjadi taman. Penataan kampung dilanjutkan dengan memanfaatkan barang bekas yang dimiliki untuk disumbangkan dan dijadikan untuk penghijauan. 

Sementara itu, tanaman yang ada di Kampung Anggur beragam diantaranya, ada Pohon Sawo, Pohon Jeruk Nipis, Buah Kelengkeng dan sayur-mayur.

Dalam menghijaukan lingkungan, Budi menggunakan trik memberikan contoh kepada warga. Ia bersama pengurus RT menitipkan pohonan dalam pot kepada warga. 

Selama dititipkan ia berpesan agar pohonan itu dirawat dengan baik. Bila ternyata pohonan yang dititipkan itu tidak dirawat oleh si pemilik rumah, maka tanamannya dipindahkan kepada warga lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline