Kearifan lokal meliputi pengetahuan, kebijaksanaan, dan praktik yang diwariskan secara turun-temurun serta digunakan oleh masyarakat dalam menghadapi berbagai permasalahan sehari-hari. Di bidang pendidikan, penggunaan prinsip-prinsip kearifan lokal dapat memperkaya kurikulum dan metode pembelajaran agar lebih sesuai dengan konteks siswa sehingga lebih relevan dan mudah dipahami. Materi tambahan bukanlah satu-satunya hal penting dalam kearifan lokal, tetapi juga menjadi "inti" dari proses pembelajaran yang mampu memperkuat kebanggaan terhadap budaya dan membentuk karakter siswa dengan nilai-nilai mulia negara.
Namun demikian, dalam arus modernisasi yang semakin kuat ini terdapat tantangan besar bagi pendidikan berbasis kearifan lokal. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan antara perlunya untuk mengikuti perkembangan zaman dengan tuntutan untuk mempertahankan tradisi. Modernisasi sering kali membawa sistem pendidikan standar dan fokus pada pencapaian global tanpa selalu memperhatikan konteks lokal (Suarningsih, 2012).
Sebagai akibatnya, siswa menjadi semakin terpisah dari warisan budaya mereka sendiri, rentan terhadap pengaruh budaya asing, dan kehilangan akar budaya yang dapat menjadi dasar untuk berpikir dan bertindak. Pendidikan yang fokus pada memperkuat kebudayaan lokal dapat menjadi jalan keluar untuk menghadapi homogenisasi akibat globalisasi (Irianto, 2012). Pendidikan yang ada dalam sistem ini menjadi bagian penting dalam membentuk generasi yang berkualitas secara global dan memiliki kesadaran akan tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar. Tujuannya adalah untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial yang sejahtera, serta menjaga Di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan suku dan budayanya yang beragam, pendidikan dapat memberikan penekanan pada penguatan nilai-nilai lokal.
Dengan menekankan pentingnya mengajar nilai-nilai lokal, diharapkan generasi muda dapat memelihara identitas mereka ketika menghadapi perubahan zaman. Karena alasan itu, menjadi sangat krusial untuk memasukkan nilai-nilai kearifan lokal dalam kurikulum pendidikan, baik di tingkat resmi maupun informal. Selain memelihara warisan budaya, tujuan ini juga adalah untuk menghasilkan pengetahuan yang luas bagi para pelajar sambil tetap terhubung dengan kebijakan lokal yang relevan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai lokal sangatlah penting dalam menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi sebab dapat mempertahankan jati diri bangsa serta menyediakan aset sosial yang bermanfaat untuk kelangsungan negara.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Yoyon Bahtiar. (2012). Membangun Pendidikan Berbasis Lokal Bertaraf Universal. Makalah dalam seminar nasional pascasarjana UniversitasPendidikan Indonesia
Suarningsih, N. M. (2019). Peranan pendidikan berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran di sekolah. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H