Walaupun sudah 10 tahun yang lalu, namun sepertinya selalu terasa baru kemarin aku melahirkan seorang putri.Keputusan ku untuk melahirkan di Indonesia pastinya sudah menjadi keputusan yang paling tepat, karena selama tinggal di negeri Sakura, dalam keadaan hamil merasa sangat khawatir menghadapi saat saat melahirkan tanpa didampingi keluarga, khusus nya mamah ku, juga kondisi kehamilan ku yang kurang fit, seperti seringnya pingsan karena pusing atau lemah, tidak bisa makan nasi karena merasa bau sekali.Dengan pertimbangan yang sangat matang bersama suami ku, akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke Indonesia 3 bulan sebelum melahirkan.Setiba di indonesia, pemeriksaan dokter pun cukup mengejutkan, karena aku terserang tokso namun tidak parah, aku di Jepang memang senang sekali mengkonsumsi sushi, atau daging mentah , ikan mentah, malah aku sering mengkonsumsi telur mentah, tapi anehnya tidak bisa mengkonsumsi nasi karena bau sekali terasanya. Dengan pengobatan dokter, Alhamdulillah berangsur baik, namun sampai bulan ke 9 pun aku masih tidak bisa mengkonsumsi nasi, berat badan pun hanya naik 6 kg saja.Tapi Alhamdulillah kondisi aku dan bayi pun sehat.
Tiba waktunya melahirkan, beberapa minggu sebelum melahirkan selalu terasa mules, seperti sudah waktunya untuk melahirkan, namun beberapa kali salah perkiraan, dan setelah mendapat pembukaan, aku segera di larikan ke rumah sakit bersalin, tepat jam 2 malam ketuban pun pecah di rumah sakit, mulai lah detik detik perjuangan ku untuk melahirkan putri tercinta ku ini.
Namun, tak seperti dibayangkan, akan cepat proses melahirkannya, menit demi menit, jam demi jam sudah terlewati, namun belum juga ada pembukaan yang cepat, hanya sakit yang terasa, sampai kondisi ku lemas tak berdaya kehabisan tenaga dan sangat sakit sekali..sudah berusaha untuk melahirkan normal namun kondisi aku yang sangat lemah, akhirnya dokter memutuskan untuk vakum.Sebelumnya diberitahukan bahwa melahirkan secara vakum ada resiko terhadap anak yang dilahirkannya, bisa menjadi terbelakang, atau normal seperti biasa.Naudzubilah himindalik..jangan sampai anak ku menjadi terbelakang..saran dokter kita harus selalu merangsang perkembangan otaknya, misalkan dengan mengajaknya menyanyi, berkomunikasi terus dan terus, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.Tepat pukul 11.45 hari Kamis tanggal 28 September 2000, putri kami tercinta lahir secara vakum.Kami bahagia dengan kelahiran putri pertama kami ini, namun tetap merasa was was menghadapi akibat kelahiran secara vakum, namun kami jalani dengan sabar dan ikhlas.
Dan mulai lah masa-masa itu kami jalani, dengan tak henti-henti nya setiap pagi menyanyikan lagu untuk putri kami, dari mulai dia bangun pagi, saat mandi, makan, atau bermain, kami selalu mengajaknya menyanyi, bercanda,sampai berjam-jam, sampai mulut kami terasa kaku atau pegal, namun tak pernah kami mengeluh karena lelah mengajaknya untuk terus bernyanyi dan bernyanyi, tak pernah dia diam karena kami tidak mengajaknya berkomunikasi,kecuali saat dia tidur , kami tidak mau mengganggu nya sedikit pun.Anakku jarang menangis, itu membuat kami khawatir, namun dokter selalu memberikan ketenangan pada kami , bahwa anak kami baik-baik saja, teruskan saja memberikan rangsangan-rangsangan keotaknya. Usaha lain aku jalani, sekitar umur 9 bulan aku mencoba memasukannya ke satu sekolah untuk melatih motorik kasarnya, disana juga dia diajarkan menyanyi, dia pun sudah bisa mengikuti gerakan gerakan gurunya, mulai diajarkan berjalan walaupun belum dilepas, masih di tatih..ooo begitu indah nya masa-masa itu, penuh perjuangan dan semangat agar anakku bisa hidup normal seperti yang lainnya, itu ketakutan aku sebagai seorang ibu, benar-benar memperjuangkan segalanya agar anakku tumbuh menjadi anak yang sehat. Tepat di ulang tahun pertamanya, putri ku sudah bisa berjalan..oo senangnya, bicaranya pun sudah mulai jelas,tidak pernah kami ajarkan kata kata yang tidak jelas seperti misalkan kata kata minum, tidak menjadi mimi, atau makan tidak menjadi mamam, dan kata-kata lainnya yang biasanya seusianya selalu mengeluarkan kata-kata yang kurang jelas dan di dukung oleh orang tua nya, namun kami tidak, kami koreksi kata-kata yang kurang jelas itu menjadi lebih jelas diucapkannya.Usia 3 tahun sudah aku masukan ke Play group, umur 4 dan 5 tahun sudah masuk TK, walaupun masuk SD belum cukup umur namun aku sudah dapat membuktikan pada gurunya bahwa putri ku sudah mampu baca tulis dan layak bisa masuk SD, putri kami ini sangat bersemangat sekali bersekolah, bersosialisasi dengan anak-anak lainnya, dan diumurnya yang masih kecil sudah kami ikut sertakan lomba peragaan busana, atau fashion show, dia berlenggak lenggok diatas panggung bak seorang pragawati terkenal, dia tidak malu atau takut, kepercayaan dirinya sangat kuat sekali. Alhamdulillah..semuanya bisa dilalui dengan baik,mulai lah terlihat pula kecerdasan-kecerdasannya dalam tingkah lakunya sehari-hari, walaupun penuh perjuangan dan kesabaran, dimana saat-saat usia kritisnya, berjuang terus melatih otaknya agar berkembang dengan baik, tak lupa dengan bantuan doa yang sangat kuat dari kami sebagai orang tua juga dari keluarga, dengan didukung mengkonsumsi nutrisi pilihan yang baik ,akhirnya putri kami "Camela Putri Hartanto" kini tumbuh dengan baik, dan sempurna.Akhirnya kekhawatiran kami terjawab sudah, semua sudah berjalan baik dan normal, tidak terjadi hal yang tidak kami inginkan, dengan doa dan kesabaran untuk melalui saat-saat indah nya dalam tumbuh kembang putri kami ini,detik demi detik, menit demi menit , jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan dan..tahun demi tahun , sudah kami lewati masa -masa indah tumbuhnya putri kecil kami ,kami tidak pernah melewatkan sedikit pun perubahan-perubahan yang ada pada dirinya saat tumbuh kembang nya putri kami ini ,dia tidak pernah rewel, dan jarang sakit,Alhamdulillah,selalu kami bersyukur atas karunia Mu Ya Allah dan sekarang putri kami sudah mau menginjak dewasa dan tetap kami selalu menjaga mu sampai benar-benar kau dewasa nak..i love u so much.. (tulisan ini di buat dalam rangka writing competition for moms yg diadakan oleh GAIN.ABBOTT NUTRITION DAN PARENTS GUIED,hehehe biar pun aga kacau tulisannya tp ga apa2 lah asal kan "Keep Writing" aja..mencoba n terus mencoba ^_^)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H