Lihat ke Halaman Asli

Rika Wulandari

Mahasiswa Institut Agama Islam Daar Uluum Asahan - Kisaran

Ontologi Sebagai Dasar Ilmu Pengetahuan

Diperbarui: 1 Februari 2023   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ontologi Sebagai Dasar Ilmu Pengetahuan

Rika Wulandari dan Dr.Suhardi,S.Pd.I,MA 

FITK IAIDU Asahan -- Kisaran, Pendidikan Agama Islam

Ontologi adalah bagian filsafat yang membahas hakekat realitas atau hakekat yang ada, termasuk hakekat ilmu pengetahuan sebagai sebuah realitas. (Darwis A. Soelaiman 2019:38).  Menurut Angeles (1.981) Secara istilah  "ontologi" berasal dari kata Yunani "onta" yang berarti sesuatu "yang sungguh-sungguh ada", "kenyataan yang sesungguhnya", dan "logos" berarti "studi tentang", "studi yang membahas sesuatu". Kattsof (1986) juga mengakatan secara bersungguh-sungguh Ontologi juga dapat diartikan sebagai metafisika umum maksudnya cabang filsafat yang sifat dasar dari kenyataan yang terdalam, ontologi membahas asas-asas rasional dari kenyataan (Fuad Ihsan 2010: 223).

Kajian ontologi juga dikaitkan dengan objek ilmu dalam pandangan Islam, dibedakan menjadi dua, yaitu: Pertama, objek pengetahuan yang bersifat material, makna adalah objek pengetahuan yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan. Misalnya sains, eksakta, ilmu politik, sosial, budaya, psikologi, dan segera. Kedua, objek ilmu yang non-materi. di depan dengan benda material, pada benda non material tidak dapat didengar, dilihat, dan dirasakan. Hasil akhir dari objek non-materi ini lebih merupakan suatu kepuasan rohani. Misalnya benda-benda yang berbicara tentang roh, alam dan bentuk Yang Mulia (Novi Khomsatun, et.al., 2019, 4 (2) :  229-231).

Dalam pembahasan ontologi ini juga  dapat ditemukan beberapa pandangan pokok pemikiran yaitu. (Amsal Bakhtiar 2004 :135 )

Pertama Monoisme Pembahasan ini berpendapat bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja. sebagai sumber asal, baik yang asal berupa materi ataupun berupa rohani.

Pembahasan ini juga terbagi ke dalam dua aliran sebagai berikut:

Materialisme Aliran ini beranggapan bahwa hakikat benda adalah materi, benda itu sendiri. Rohani, jiwa, spirit dan sejenisnya itu muncul karena adanya benda. Bagi paham ini, rohani, roh, Tuhan, spirit itu bukan hakikat, akan tetapi mereka muncul dari adanya benda. Jadi bendalah yang menyebabkan mereka ada. dan Idealisme Aliran ini berpendapat sebaliknya, hakikat benda adalah rohani, spirit atau sejenisnya. Aliran ini juga sering disebut dengan spiritualisme.

Dualisme adalah aliran yang mencoba memadukan antara dua paham yang saling bertentangan, yaitu materialisme dan idealisme. Menurut aliran dualisme materi maupun ruh sama-sama merupakan hakikat. Materi muncul bukan karena adanya ruh, begitu pun ruh muncul bukan karena materi. [1]

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline