Lihat ke Halaman Asli

Rika Suryani

Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Tim II Undip Melakukan Peningkatan Kapasitas Pengetahuan Sejarah Melalui Film

Diperbarui: 7 Agustus 2023   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1 : Dokumentasi Pribadi di SD N 01 Kedungbanteng

Kedungbanteng, Tegal (05/08/2023) – Minat generasi muda terhadap sejarah dan kebudayaan negeri sendiri saat ini menurun drastis, hal ini terbukti dengan rendahnya pengetahuan masyarakat Kedungbanteng tentang pengetahuan sejarah dan budayanya sendiri. Tak sedikit orang menganggap bahwa belajar sejarah itu membosankan dan beranggapan bahwa belajar sejarah itu sekedar menghafal tanggal dan nama, mereka juga menggap bahwa materi tentang sejarah itu terlalu banyak. “ Males ah belajar sejarah, bosen gabisa ngafal aku” ucap Arkan salah satu masyarakat Kedungbanteng . Adanya statement seperti ini yang menjadi tantangan bagi seorang sejarahwan untuk meningkatkan minat anak terhadap pengetahuan sejarah.  

Untuk meningkatkan minat anak terhadap pengetahuan sejarah Mahasiswa KKN Tim II Undip Suryani dengan latar belakang keilmuan ilmu sejarah mengusung tema program kerja monodisiplin tentang sejarah nasional dengan judul “Peningkatan Kapasitas Pengetahuan Sejarah Melalui Film” sebagai upaya untuk meningkatkan minat siswa terhadap pengetahuan sejarah.

img20230727101541-64d06b0208a8b5039c378473.jpg

Gambar 2 : Dokumentasi Pribadi (Proses Penayangan Film)

“aku ngga tau tentang sejarah, tapi itu kaya ngehafal gitu ngga si” ungkap Najwa salah seorang siswa kelas V di SD N 01 Kedungbanteng. “Di sekolahan juga gapernah belajar sejarah, adanya pendidikan pancasila “ tambahnya. Dari uangkapan ini menunjukkan bahwa adanya krisis pengetahuan sejarah dan kurangnya peran lembaga pendidikan untuk menggajarkan pengetahuan sejarah.

Pada kesempatan ini, Mahasiswa KKN  Tim II Undip mengambil peran untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan sejarah bagi siswa di SD N 01 Kedungbanteng. Dalam upaya peningkatan kapasitas pengetahuan sejarah ini dilakukan dengan metode menonton film anime perjuangan dengan judul “ Battle Of Surabaya” dan diskusi kelas, hal ini dilakukan untuk menciptakan sistem belajar yang menarik dan tidak membosankan, serta mengubah cara pandang siswa terhadap pengetahuan sejarah yang  mereka anggap sangat membosakan.

isi dari film yang ditayang ini yaitu tentang pertempuran yang terjadi setelaah masa kemerdekaan yaitu pertempuran di Surabaya pada tanggal 10 November 1945, dimana dalam peristiwa ini terdapat banyak korban dan terjadi perobekan bendera biru di hotel yamato dan terdaoat salah satu tokoh yang menggerakkankan dan mengobarkan semangat terhadao arek-arek Surabaya yaitu Bung Tomo. Bung Tomo mengeluarkan jargon yang berbunyi "Merdeka Atau Mati"

Dokumentasi Pribadi

“Kak..Kak.. itu berati setelah Indonesia merdeka, Jepang masih datang ke Indonesia lagi ya?” Tanya Imam salah seorang murid kelas V. “wah iya woy, itu kan dia  ngebom rumah itu to” tambahnya. Dari pertanyaan yang disalurkan oleh umam menunjukkan bahwa mereka mengetahui maksud dan isi dari film yang ditayangkan. Dengan ini bisa dikatakan bahwa metode ini berhasil untuk menarik perhatian anak terhadap pengetahuan sejarah.

Tentunya kegiatan ini berjalan atas arahan dan saran dari Dosen Pembimbing Lapangan KKN yakni Bapak Dr. drs. Catur Kepirianto., M.Hum, Bapak Dr. Hersugondo, S.E., M.M. dan Ibu Ardiana Alifatus Sa’adah., S.Si., M.Si. serta Bapak Budiarso selaku Kepala Desa Kedungbanteng. Harapannya, antara atmosfer akademik dengan lingkungan desa bisa tersampaikan dengan baik sehingga bermanfaat untuk kehidupan masyarakat di Desa Kedungbanteng.

Oleh : Suryani

Tempat : Desa Kedungbanteng, Kec. Kedungbanteng, Kab Tegal, Jawa Tengah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline