Lihat ke Halaman Asli

RIKA SAFITRINUR

Belajar selalu untuk menjadi yang terbaik

Tim riset PKM-RSH UM: Potensi Lokal Blitar dalam Pendidikan Karakter melalui PSP (Purnama Seruling Penataran)

Diperbarui: 1 September 2021   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1 Sepetember 2021Penelitian

Gempuran budaya baru akibat globalisasi menjadi hal yang harus diminimalisir agar tidak terjadi demoralisasi dan lunturnya rasa nasionalisme generasi muda. Karakter bangsa Indonesia menjadi bagian penting untuk tetap dijaga. Indonesia memiliki kearifan lokal, di daerah Blitar salah satu kearifan lokalnya yaitu Purnama Seruling Penataran (PSP).  Pagelaran ini merupakan pentas kesenian tradisional menggunakan seruling bambu dengan serangkaian ritual dan sendratari yang bertemakan kisah-kisah pada relief Candi Penataran. Pagelaran ini merepresentasikan ragam nusantara yang menggandeng seniman lokal dan internasional.

Penelitian tentang Riset Sosial Humaniora. Penelitian ini terkait dengan PKM-RSH (Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Sosial Humaniora) yang diikuti oleh 5 mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) dari 4 program studi yang berbeda. Mereka adalah Rika Safitri Nur Azizah (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2018) sebagai ketua, Anisa Amalia Maisaroh (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2018), Nuriah Muyassaraoh (Pendidikan Akuntansi 2018), Mellina Nur Hafida (Pendidikan Sejarah) dan Laila Inayah (Pendidikan Seni dan Desain 2018) sebagai anggota. Mereka dibimbing oleh Desinta Dwi Rapita, S.Pd., S.H., M.H., dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran UM.

Purnama Seruling Penataran (PSP) dilakukan karena PSP adalah pentas budaya yang tergolong unik dan satu-satunya di dunia yang memadukan seni budaya Blitar, Nusantara, dan Dunia di bawah cahaya bulan purnama. Banyak sekali nilai-nilai filosofis dan regiliusitas yang terkandung dalam tujuan pengadaan dan setiap ritual  dari awal hingga akhir pagelaran. Kisah-kisah relief ini yang akan diangkat menjadi tema atau diadopsi pada sendratari.

Ritual Pagelaran Purnama Seruling Penataran mengucapkan sumpah bersama-sama pada saat Pagelaran Purnama Seruling, memiliki suatu makna agar manusia menjaga perdamian di seluruh dunia. Bunyi sumpah tersebut yaitu: 1) menerima bahwa manusia berbeda-beda; 2) menjunjung dan menghormati kemanusiaan apapun ras, suku, kebangsaan, dan agamanya; menjunjung tinggi perdamaian dunia.

Meskipun pagelaran Purnama Seruling Penataran ini tidak dilakukan lagi. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengkaji nilai-nilai karakter yang terkandung dalamnya. Nilai karakter pagelaran Purnama Seruling Penatara dapat dijadikan dasar dan pertimbangan untuk terus ikut berperan dalam pelestarian nilai-nilai karakter dan kebudayaan Indonesia.Implementasi nilai-nilai karakter PURNAMAS Seruling dapat dijadikan muatan lokal pada kurikulum 2013. Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi kebijakan atas temuan penelitian yang telah dilakukan kepada dinas Pendidikan dan dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Blitar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline