Lihat ke Halaman Asli

Pancasila Menangis

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

P a n c a s i l a   M e n a n g i s

Oleh: Rika Riyanti

Sudahkah aku tak berarti?

Kini tempatku di atas, entah di atas genteng atau di mana

Tubuhku berdebu dan bau

Tidak layak dipandang dan dipuji

Begitukah?

Sudahkah artiku berubah?

Tidak lagi menjadi Dasar Negara

Hanya menjadi peramai di dinding setiap ruangan

Atau, tempat cicakcicak bersemayam

Ada laguku

Tapi tidak dinyanyikan

Ada diriku

Dipandang pun ogah

Sedih

Perih

Terluka

Tak berdaya

Remaja lebih suka memajang foto pacarnya di dinding

Melihatnya, mengenangnya sepanjang masa

Dewasa lebih suka memajang foto artis idola di dinding

Melihatnya, membayangkan menjadi kekasihnya

Mereka lebih suka mengapal barisbaris lagu

Mereka lebih suka mengenang masamasa indah

Mereka lebih suka membaca majalahmajalah

Mereka lebih suka membelakangiku

Tidak sudi mengapal barisbarisku

Tidak suka mengenangku

Tidak mau membaca diriku

Tidak ingin menghadap ke arahku

Seperti inikah Indonesia-ku sekarang?

Lelah sudah bertahuntahun menjadi Dasar Negara

Sedikit yang peduli

Hanya sebuah harapan aku masih dikenang

Selamanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline