Merinding bumi merintih,
Deru ombak memecah karang,
Samudera menjerit dan merana,
Sakit yang lama tak dihiraukan,
Akankah sembuh,
Bila manusia masih saja acuh,
Bukan lagi pantai yang biru,
Melainkan hitam pekat derita yang dipikul,
Penghuni bumi berkulit apatis,
Sifa dasar yang tak pernah puas, Keserakahan yang melampaui batas,
Akhirnya bumi cacat dan lumpuh berkepanjangan,
Dari alergi sampah plastik,
Sesak napas udara tercemar,
Paru-paru basah limbah pabrik tergenang,
Sampai didiagnosa kanker ganas bumi kiamat.
Jangan salahkan alam bila ia murka,
Samudera yang indah akan menjadi ganas,
menelan korban jiwa ketika tsunami menyapa,
Sungai yang tenang akan mengamuk
dan melahap banyak nyawa bila banjir bersilaturahmi,
Jangan salahkan bumi,
Bila gunungnya mabuk dan memuntahkan material kebosanan,
Yang muak dengan perilaku manusia,
Yang membabi-buta memeras alam.
Apakah Salah Ketika Bumi Murka??
Riki Goi
Kupang, 7 Maret 2021
Pantai Sulamanda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H