Pendidikan berkualitas merupakan salah satu komponen kunci dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Dalam memenuhi tujuan pendidikan berkualitas, tidak hanya berfokus pada penyampaian pengetahuan dasar, melainkan untuk membentuk individu yang memiliki keterampilan, sikap, dan kemampuan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat, pasar tenaga kerja, dan dunia internasional. Dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pendidikan berkualitas menjadi fokus utama dari tujuan ke-4, yaitu "Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk semua orang serta mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat".
Membahas soal pendidikan berkualitas yang tercantum di dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Krisis pendidikan di Pakistan mencerminkan tantangan besar dalam mencapai tujuan tersebut secara inklusif dan merata, sesuai dengan komitmen global terhadap SDGs. Di seluruh dunia, diperkirakan lebih dari 200 juta anak beresiko putus sekolah akibat berbagai faktor, termasuk kemiskinan dan kurangnya akses ke pendidikan berkualitas. Sebelum pandemi COVID-19, hanya 60% generasi muda yang diperkirakan akan menyelesaikan pendidikan menengah atas pada tahun 2030.
Menurut data global, sekitar 617 juta remaja tidak memiliki keterampilan dasar dalam matematika dan literasi. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada akses ke pendidikan, kualitas pendidikan masih menjadi masalah serius yang perlu diatasi untuk mencapai SDGs. Tidak hanya itu di Indonesia sendiri angka putus sekolah menunjukkan peningkatan pada tahun ajaran 2022/2023, dengan 40.623 siswa di tingkat Sekolah Dasar dan 10.091 siswa di tingkat Sekolah Menengah Atas terpaksa berhenti belajar. Faktor ekonomi menjadi penyebab utama, di mana 67% anak tidak mampu membayar biaya sekolah.
Adanya tantangan yang terjadi baik itu skala nasional hingga global, tentu terdapat berbagai solusi terbaik yang ditawarkan dalam menuntaskan masalah pendiidkan tersebut. Salah satunya dengan “Pendidikan". Pendidikan berkualitas merupakan elemen penting untuk pembangunan berkelanjutan, tidak hanya dalam mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan hak asasi manusia, tetapi juga sebagai hak universal yang dijamin secara internasional. Pendidikan berkualitas dapat menghasilkan generasi yang berpikir kritis, inovatif, dapat bersaing dengan banyak orang di seluruh dunia. Tujuan ini menegaskan hak setiap individu di seluruh dunia untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa memandang latar belakang ekonomi, sosial, gender, atau lokasi geografis.
Sampai saat ini banyak dari negara lain yang berlomba-lomba dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi setiap anak agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, berkompeten secara nasional maupun internasional. Pendidikan berkualitas internasional tidak hanya berfokus pada kurikulum yang baik saja, melainkan memperhatikan kualitas tenaga pengajar, fasilitas pendidikan yang memadai, metode pembelajaran yang menyenangkan dan menarik serta pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat di negara tersebut.
Merucut pada Pendidikan yang lebih khusus, terdapat satuan pendidikan bernama Pendidikan Masyarakat. Pendidikan Masyarakat merupakan suatu jurusan yang memegang peranan terpenting dalam proses pendidikan non-formal dengan menekankan pada kegiatan pemberdayaan individu maupun kelompok di suatu masyarakat. Pendidikan Masyarakat juga memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi individu, meningkatkan keterampilan serta mendorong partisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan Masyarakat juga memiliki kaitan antara Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 4) tentang kesetaraan pendidikan yang belum merata.
Secara garis besar, Pendidikan Masyarakat tidak hanya untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan berkualitas secara global, namun dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan berdaya di lingkup nasional. Hal ini dikarenakan Pendidikan Masyarakat juga mendukung dalam hal kesetaraan gender dan membangun kapasitas penyelenggaraan pendidikan yang memiliki tujuan untuk mengurangi kesenjangan akses terhadap pendidikan. Dengan membentuk kelompok marginal ini, Pendidikan Masyarakat dapat memastikan bahwa peluang untuk pendidikan dapat diakses oleh semua orang
Dengan demikian akhir dari pembahasan panjang ini dapat ditarik benang merah yang merujuk bahwa Pendidikan berkualitas Merupakan fondasi penting bagi pembangunan berkelanjutan dan hak dasar yang harus diakses oleh semua orang tanpa diskriminasi. SDGs ke-4 menekankan pendidikan yang inklusif dan berkesinambungan, yang tidak sekedar menyampaikan pengetahuan dasar tetapi juga mengembangkan keterampilan individu untuk berperan aktif dalam masyarakat dan bersaing secara global. Pendidikan non formal, seperti Pendidikan Masyarakat, memiliki peran besar dalam menjangkau kelompok rentan, termasuk perempuan, kaum miskin, dan masyarakat di daerah terpencil. Dengan penguatan pendidikan non-formal, peningkatan kualitas tenaga pengajar, dan penyediaan fasilitas yang memadai, diharapkan pendidikan berkualitas yang inklusif dan berkelanjutan dapat dicapai, menghasilkan generasi kritis dan inovatif untuk menghadapi tantangan global dan mencapai masa depan yang lebih baik.