Kajian Hermeneutika dalam Puisi "Aku Ingin" Karya Sapardi Djoko Damono
Oleh:
Rika Dwi Ananta dan Vera Sardila
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Abstrak
Artikel ini mengeksplorasi kajian hermeneutika dalam puisi "Aku Ingin" karya Sapardi Djoko Damono. Puisi dianggap sebagai wujud ekspresi yang memaparkan perasaan atau pemikiran seseorang melalui ungkapan tulisan yang indah. Temuan dari penelitian ini menggambarkan bahwa Hermeneutika berperan dalam menafsirkan makna-makna yang tersemat dalam puisi "Aku Ingin".
Kata Kunci: Hermeneutika, Puisi, Tulisan
Abstract
This article explores the hermeneutical study in the poem "Aku Ingin" by Sapardi Djoko Damono. Poetry is considered a form of expression that describes a person's feelings or thoughts through beautiful written expressions. The findings from this research illustrate that Hermeneutics plays a role in interpreting the meanings embedded in the poem "Aku Ingin".
Keywords: Hermeneutics, Poetry, Writing
Pendahuluan
Menurut Soni Farid Maulana pada (Supriatin, 2020), puisi adalah cara kerja imajinatif mengembambangkan yang tidak terbayangkan. Mencitrakan yang tidak tercitrakan, membahaskan yang tidak terbahas. Sementara itu, pada KBBI tahun 2016, puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima dan penyusunan larik serta umpan sajak. Misalnya puisi memiliki keteraturan meskipun diciptakan secara bebas oleh penyair. Sebelum perkembangan ilmu pengetahuan dan seni mengalami kemajuan teknis, penciptaan puisi di saat ini berbeda dengan penciptaan puisi di masa lalu.
Puisi yang berjudul "Aku Ingin" adalah salah satu karya dari Sapardi Djoko Damono yakni seorang sastrawan hebat, puisi ini juga ditulis di tahun 1989 buat sang istri tercintanya yang pada ketika itu sedang sakit. Sapardi Djoko Damono dilahirkan di Solo, pada 20 Maret 1940 dan tempat tinggal di ngadijayan, di kampung Kraton. Sebagai sastrawan Sapardi tidak bermain-main menggunakan kata saja sebaliknya menggunakan makna. Bagi Sapardi, puisi adalah eksperimen menggunakan kata yang tiada henti-hentinya oleh sebab itu, Sapardi berasumsi puisi merupakan benda budaya yang serius.
Secara etimilogi hermeneutika berasal dari bahasa Yunani, yaitu hermeneuein, yang berarti menafsirkan atau menginterpretasikan. Secara mitologis, hermeneutika dikaitkan dengan Hermes, nama tuhan Yunani yang memberikan pesan ilahi pada manusia (Nyoman Kutha Ratna 2011:45). Hermeneutika merupakansuatu disiplin ilmu yang tentang dengan penafsiran, interpretasi, dan pemahaman teks. Hermeneutika berusaha tahu makna sastra yang ada pada balik struktur. Memahami makna, tak hanya memandang sastra sebagai simbol,tetapi juga memandangnya menjadi teks.