Andai aku jadi seorang Disney Princess,
Pagi-pagi bangun di istana emas.
Burung-burung nyanyi iringi sarapan,
Tapi, siapa yang cuci piring belakangan?
Rambutku panjang, hitam berkilau,
Seperti Rapunzel, tanpa keramas setahun penuh!
Namun, bayanganku mulai menyeramkan,
Kalau nyangkut di pintu angkot langganan.
Mungkin aku bisa bicara dengan hewan,
Tapi apa jadinya kalau curhat dengan nyamuk taman?
"Kenapa kamu hisap darahku, sobat kecil?"
"Maaf, Princess, ini cuma insting nakal!"
Pangeran tampan datang melamar,
Tapi, duh, masak tiap hari dansa tanpa baju nyaman?
Bagaimana dengan crocs favoritku ini?
Bolehkah jadi sepatu kaca versi terkini?
Hidupku glamor, cerita jadi legenda,
Tapi kok gala dinner tiap minggu bikin sengsara?
Bayangkan aku makan ayam geprek di sofa,
Tapi malah viral karena sambal tumpah ke dada.
Akhirnya aku sadar, jadi princess tak harus sempurna,
Jadi diriku sendiri pun tetap istimewa!
Dengan tawa, mimpi, dan secangkir teh manis,
Hidupku sudah cukup jadi kisah yang romantis!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H