Ada bunga rindu yang tumbuh tanpa henti.
Ada bunga cemburu yang warnanya agak pudar,
Duh, hati ini kadang kayak kebun bunga berpendar!
Di pojokan ada bunga mawar berduri tapi cantik,
Bunga ini mirip cinta pertama yang jarang terusik.
Saat disentuh, hati langsung tergores halus,
Tapi, kok ya, makin dilihat, makin dada terus dielus.
Ada juga bunga harapan, warnanya lembut menggebu,
Daunnya lebat, tapi batangnya kadang rapuh.
Kalau nggak hati-hati, dia bisa layu kapan aja,
Namun tetap, dia bikin hati semangat merona.
Di sudut lain, bunga keikhlasan mekar tanpa suara,
Daunnya mengembang seolah bilang, “Nggak apa-apa.”
Bunga ini nggak selalu yang paling berpengaruh,
Tapi diam-diam, dia yang bikin taman ini utuh.
Yang paling lucu, ada bunga move on yang susah mati,
Dibuat lupa, dia malah tumbuh lebih tinggi.
Akar-akar kuatnya bikin hati makin kuat,
Karena yang layu belum tentu hilang, kadang cuma butuh semangat.
Begitulah taman bunga hati kita yang riuh,
Kadang penuh tawa, kadang penuh pilu.
Di tengah warna-warni emosi yang semarak,
Taman ini tetap indah, penuh dengan tawa tergelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H