Lihat ke Halaman Asli

Rika Salsabila Raya

Jurnalisme dan ibu dua anak

Kritik Hangat untuk Seragam Nakes RSUD Jakarta

Diperbarui: 26 Juni 2023   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seragam Wajib RSUD Jakarta (dok.pribadi) 

------

Izinkan saya menceritakan keluh-kesah dibarengi kritik. Melihat mereka pelayanan di RSUD, saya merasa kasihan karena baju yang diberikan hanya berjumlah 2 sepertinya. Bayangkan, pelayanan rumah sakit bisa sampai 6 hari. Apa bapak-ibu dapat membayangkan berapa hari seorang nakes (perawat) pakai baju itu dalam seminggu? 

In another case, setahu saya setiap seragam itu memiliki arti dan makna mendalam. Saya menghargai orang yang mendesain dan perencana yang di atas sana. Saya yakin mereka orang yang teliti untuk mengeksplor suatu bidang. Saya juga yakin bahwa mereka tahu setiap pekerja di rumah sakit memiliki kompetensi tersendiri. Warna hijau telur asin dengan perpaduan bordir putih memang terlihat syahdu, saya pun sebagai perempuan juga senang melihatnya. Tetapi, apa pernah terpikirkan baju itu akan dipakai oleh perawat di rumah sakit yang setiap hari bertemu banyak kasus penyakir?, selain penyakit juga perawat bertemu case yang erat dengan darah dan cairan lainnya. Apa tidak erlalu mencolok warna tersebut? 

Kedua, salah satu jenis baju RSUD Jakarta memiliki strip biru di bagian kancing. Memang bagus, tetapi kenapa lengan panjang? Mungkin, perempuan muslimah merasa cocok. Tapi apa itu tidak dirasa terlalu ribet bagi perawat yang ingin hecting, tindakan medis ke pasien? 

Bagi saya seragam dokter masih logis dari segi warna saja. Tapi untuk perawat, hmm.. 

Bayangkan, orang-orang yang mencuci baju itu berkeluh kesah:"kok bisa ya baju tidak sesuai begini?, kok bisa ya hanya bisa dikasih dua model?, kok bisa ya ada baju begini?".

Saran saya sebagai awam, lebih baik lakukan penelitian dulu, minimal tiru baju dinas lapangan perawat saja yang beredar di pasaran dan tetapkan warna yang LOGIS dan tidak asal. 

----

Terakhir, bayangkan saja ini tidak pernah terjadi. 

Entah sampai kapan~




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline