Lihat ke Halaman Asli

Teknologi dan Kebodohan

Diperbarui: 7 Mei 2017   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan bahwa teknologi sebagai peningkat intelligent (kecerdasan) manusia. Oleh sebab itu, artikel kali akan membahas tentang, penyebab teknologi yang menimbulkan kebodohan manusia. Yang merupakan salah satu akibat negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan. Sebelumnya sudah sedikit disinggung tentang kemalasan manusia yang disebabkan teknologi. Disini tidak membahas dari semua bentuk teknologi yang bisa memudahkan pekerjaan manusia, tetapi akan menghubungkan pada artikel sebelumnya yang lebih condong membahas teknologi internet (komunikasi).

Sesuai perkembangan zaman sekarang, teknologi internet sangat terkenal dikalangan masayarakat, bahkan masyarakat dunia. Sebab dengan teknologi internet, dapat menghubungkan negara dengan negara lain, artinya komunikasi antar negara dapat dilakukan dengan mudah, bahkan dalam hitungan menit.

 Apalagi saat ini, sangat berkembang alat yang mendukumg penggunaan teknologi internet, yaitu dengan hadirnya alat berupa Handphone, Android atau gadget pada bahasa modernnya. Produk ini, hampir setiap tahun terus dikembangkan dengan secanggih-canggihnya. Bahkan, baik masyarakat bawah, menengah, apalagi atas, berlomba-lomba untuk bisa menggunakan alat ini. Kenapa tidak? Karena dunia bisa digenggam hanya dengan telepon genggam juga. 

Sangat mudah sebenarnya untuk menjadi seseorang yang cerdas. Tapi kenapa, semakin canggih dan modernnya dunia, tidak membuat manusia menjadi semakin cerdas juga. Hanya sedikit dari begitu banyak manusia, yang bisa memanfaatkan hadirnya teknologi menjadikan baik untuknya. Kenapa demikian? 

Contohnya saja, tugas yang diberikan oleh seorang Dosen, kebanyakan dari mahasiswanya mencari jawaban melalui internet. Karena dengan internet lebih mudah dalam prosesnya, cepat, bahkan tidak perlu membaca terlalu banyak, jawabannya sudah langsung muncul. Berbeda dengan mahasiswa yang mencari jawaban dengan membaca buku. Membutuhkan proses yang agak lebih lama, membaca terlebih dahulu baru menemukan jawabannya. Meskipun demikian, membaca buku adalah hal yang sangat benar.

 Karena dengan buku ini, kita tahu siapa penulis, pengarang, dari mana asalnya. Semuanya lengkap dengan mencari jawaban melalui buku. Tetapi sebaliknya, jika melalui internet, semuanya tidak pasti, pengarang tidak ada, asalnya dari mana. Dan juga, dengan internet mahasiswa jarang mengunjungi perpustakaan, walaupun ada kebanyakan dari mereka pasti yang sudah smester akhir. 

Tidak sedikit dari mahasiswa, membuat skripsi dengan cara plagiat, karena bisa saja kekurangan wawasan akibat tidak ada membaca buku sebelum masa membuat skripsi. Dari sini, akan timbul kemalasan yang tidak akan berujung. Dan akhirnya, akan menyebabkan bermunculan kebodohan-kebodohan, yang seharusnya membantu meningkatkan kualitas manusia, tetapi menjadi sebaliknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline