Lihat ke Halaman Asli

Rijo Tobing

TERVERIFIKASI

Novelis

Mengapa Manusia Membunuh?

Diperbarui: 14 Juni 2020   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Casts dari serial kriminal populer "CSI: NY" | dok. CNBC

Kitab Kejadian pada Alkitab menceritakan pembunuhan pertama yang dikenal oleh sejarah umat manusia.

Diceritakan Adam dan Hawa, dua orang manusia pertama di muka bumi, memiliki dua orang anak: Kain dan Habel. Kain adalah seorang petani, sedangkan Habel adalah seorang gembala kambing domba.

Suatu hari mereka berdua memberikan persembahan kepada Tuhan. Kain memberikan sebagian dari hasil tanahnya; Habel memberikan lemak dari anak sulung kambing dombanya. Tuhan menerima persembahan Habel dan tidak mengacuhkan persembahan Kain.

Selanjutnya diceritakan bahwa muka Kain menjadi muram. Mungkin ini kali pertama manusia mengenal rasa iri dan kecewa, kali pertama Kain bertanya-tanya mengapa persembahannya tidak diterima. Kain yang dikuasai oleh emosi kemudian mengajak Habel ke padang untuk memukul dan membunuhnya. Setelah membunuh ia pun tidak mengakui perbuatannya padahal yang bertanya adalah Tuhan Yang Mahatahu.

Mengapa manusia membunuh?

Mengapa manusia punya kemauan dan kemampuan untuk menghilangkan nyawa manusia lain? Bukankah sebagai sesama manusia ada setidaknya sedikit empati: jika saya takut mati, maka mengapa saya membuat orang lain mati? Jika saya tidak mau dibunuh, maka mengapa saya membunuh orang lain?

Detektif Mac Taylor (Gary Sinise) dari serial "CSI: NY" pernah mengungkapkan satu hal menarik yang saya ingat bahkan setelah bertahun-tahun. Ketika pembunuhan terjadi, yang harus diketahui pertama kali adalah motif. Dan motif sebuah pembunuhan hanya ada tiga saja: cinta, uang, dan kekuasaan. Ketiga hal ini bisa membuat manusia kehilangan akal sehat dan melupakan esensinya sebagai manusia yang bertepa salira.

Selain menggemari serial "CSI: NY" yang bergenre kriminal, saya juga menggemari drakor yang tidak jauh-jauh dari tema ini. Sebenarnya drakor yang saya tonton berasal dari berbagai genre, saya tidak ingat semuanya. Saya menonton drakor berdasarkan siapa aktor yang bermain di situ. Ada drakor yang saya tonton dengan tekun sampai habis, ada yang saya tonton dengan skip banyak adegan, lebih banyak lagi yang saya drop setelah beberapa episode.

Drama dan film Korea dengan tema hukum/kriminal/pembunuhan yang saya tonton biasanya karena kebetulan. Kebetulan sedang bingung mau menonton apa, kebetulan Netflix memberikan rekomendasi, dan kebetulan saya ada waktu luang. Di antara semuanya, ada dua drama dan satu film yang sangat berkesan buat saya.

1. Drama "Signal" (2016)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline