Lihat ke Halaman Asli

Rijo Tobing

TERVERIFIKASI

Novelis

"Lu yang Salah, Lu yang Galak"

Diperbarui: 8 Maret 2020   00:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: clipart-library.com

Bukan, kalimat di atas bukan kata-kata saya. Kalimat tersebut adalah bagian dari kampanye iklan sebuah merk rokok tanah air. Merk yang dimaksud sempat jadi bahan pembicaraan pada tahun 1998 dengan slogan NATO, No Action Talk Only, alias om(ong)do(ang).

Sejak penghujung tahun lalu merk rokok itu kembali agresif menghiasi billboard-billboard di berbagai jalan raya dengan kalimat-kalimat yang sederhana namun mengajak kita berpikir.

Lu yang salah, lu yang galak.

Belum pinter kalau belum komen.

Baru dua kalimat itu yang saya lihat bersliweran, tapi oh alangkah tepatnya untuk menggambarkan kondisi sosial masyarakat "jaman now" ini.

1. Lu yang salah, lu yang galak.

Pernah menghadapi situasi ini? Ada orang yang berbuat salah terhadap kita, menyerobot hak kita, tapi justru ia yang marah-marah pada kita. Contoh paling nyata terjadi di jalan raya. Ada banyak motor yang melawan arus setiap harinya. Begitu ditegur karena mengganggu arus lalu lintas yang seharusnya, eh dia yang nyolot.

Gua lagi buru-buru.

Lu apa ga liat kalau lagi hujan?

Puter baliknya jauh, tauk!

Hanyalah sedikit dari sekian banyak alasan yang dikeluarkan untuk melegalkan tindakan yang jelas-jelas melanggar hukum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline