Lihat ke Halaman Asli

Rijo Tobing

TERVERIFIKASI

Novelis

Pengalaman Bergabung dengan KLIP

Diperbarui: 1 Maret 2020   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: dokpri

Pamer sedikit boleh dong ya, foto di atas adalah badge yang saya peroleh bulan Februari kemarin dari KLIP. Horeeee!!!

Apa itu KLIP? KLIP adalah singkatan dari Komunitas Literasi Ibu Profesional. Saya mendengar tentang komunitas ini pertama kali pada tahun 2019 dari sepupu saya. Kata sepupu saya, dia bergabung dengan komunitas ini untuk mendapatkan motivasi dan konsistensi dalam menulis.

Benar juga sih, para anggota dalam suatu komunitas pasti saling menyemangati, dan ada 3 jenis badge yang diberikan untuk menghargai pencapaian setiap anggota setiap bulan (Good: 10, Excellent: 20, Outstanding: 30 setoran tulisan per bulan).

Kembali ke soal pamer (sedikit) tadi, hehehe. Badge di atas saya dapatkan karena bisa menulis setiap hari (kurang 1 hari) selama bulan Februari. Kalau di bulan yang jumlah harinya 30 atau 31, jumlah tulisan yang saya harus setor adalah 30 buah untuk mendapatkan badge itu.

Saya masih tidak percaya, ternyata bisa ya saya konsisten menulis selama 28 hari? Ide ada terus, janji untuk menyetorkan tulisan setiap hari sebelum pukul 23.59 tidak diingkari. Biar kata dibilang Cinderella karena menyetor tulisan sebelum tengah malam, yang penting target tercapai, yekan?

Ini karena siapa?

Saya berani bilang kalau 50% adalah karena kontribusi WA grup KLIP dan 50% adalah semangat saya. Ibu-ibu di KLIP rajinnn sekali menulis. Mulai dari subuh HP saya sudah tang-tung-tang-tung karena banyak yang sudah menyetor link tulisan di WA grup.

Media yang dipakai ada bermacam-macam: ada FB, IG, blog pribadi, dan Kompasiana. Dari berbagai tulisan yang disetor oleh sesama anggota saya jadi mendapat banyak informasi bermanfaat, dan yang pasti saya bisa belajar gaya menulis dan perspektif orang lain.

Saya bergabung di KLIP mulai bulan Januari karena saya sadar kalau kemalasan saya menulis sudah pada tahap sulit disembuhkan. Saya kehilangan motivasi menulis sama sekali sejak 2 tahun lalu. Alasan awalnya karena kesibukan mengandung-melahirkan-membesarkan anak ketiga, tapi itu alasan saja.

Beginilah kalau hobi dijadikan pekerjaan ditambah sifat perfeksionis akut saya, saya jadi malas memulai sesuatu karena takut hasilnya akan mengecewakan. Saya jadi malas menulis lagi karena merasa kualitas tulisan tidak bisa selalu bagus. Malas yang bertumpuk-tumpuk membuat saya libur berkarya begitu lama.

Setelah bergabung dengan KLIP semangat itu perlahan-lahan muncul lagi. Kalau bicara tentang motivasi, ya tidak setiap hari motivasinya untuk berkarya. Pada hari-hari saat saya terlalu sibuk atau malas, keinginan mendapat badge itu yang membuat saya tetap menulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline