Setelah film animasi Coco yang membahas ritual Hari Orang Mati di Meksiko, dan film animasi Ferdinand yang membahas kebudayaan Matador di Spanyol di penghujung 2017 lalu, Hollywood kembali menawarkan angin segar tema film dengan Black Panther yang dibesut oleh Marvel. Sebagai sebuah film, Black Panther adalah spin-offdari film Marvel yang berjudul Captain America: Civil War di tahun 2016.
Dikisahkan di dalam film tersebut T'Chaka sebagai Raja Wakanda, sebuah negara dunia ke-3 di benua Afrika, terbunuh dalam serangan teroris di markas PBB. Putranya, T'Challa, mendapat warisan kekuatan Black Panther dari ayahnya dan bersumpah untuk mengejar penjahat yang mendalangi aksi terorisme.
Dalam film ini Black Panther sudah ditampilkan utuh sebagai sebuah karakter yang punya latar belakang dan tujuan, yaitu untuk membalas dendam. Penampilannya dengan kostum superheronya dan aksi berkelahinya pun sudah lengkap, sehingga saya sangat mengantisipasi menonton film Black Panther yang baru tayang ini.
Menurut saya Black Panther lebih dari film tentang superhero yang berkulit hitam, karena film ini mewakili pengetahuan dan persepsi kita tentang ras negroid di muka bumi, yaitu:
1. Mereka yang bermukim di Amerika Serikat, yang disebut sebagai African-American, dan terpapar kepada kita lewat berita dan film. Informasi general tentang mereka sudah cukup terpatri: sebagai bekas budak di dunia Barat, sebagai kelompok yang termarginalkan bahkan sampai sekarang, sebagai kelompok yang berusaha memperbaiki diri lewat jalur pendidikan, dan sebagai kelompok yang ditekan dan dijajah (seperti kata Erik Killmonger, tokoh antagonis di film ini).
2. Mereka yang berasal dan bermukim di benua Afrika, yang sering diberitakan mengalami perang saudara berkepanjangan dan kelaparan. Informasi seperti kontur alam mereka yang indah dengan gunung-gunung dan padang rumput, suku-suku bangsa yang ada di benua ini dengan pekerjaan masing-masing sebagai orang gunung/penggembala/petani/dll, kebudayaan mereka lewat bahasa, tarian, nyanyian , dan ritual lainnya, bukanlah sesuatu yang terekspos dengan mudah selayaknya informasi tentang negara-negara Barat.
Jadi saya sangat gembira karena selama lebih dari 2 jam film ini terus mengungkapkan keunikan dan keindahan sebagian kecil dari Afrika yang diwakil negara fiktif bernama Wakanda. Eksotisme Afrika sudah dimulai sejak T'Challa akan dinobatkan sebagai Raja Wakanda menggantikan ayahnya T'Chaka yang sudah meninggal. Adegan eye-catching pertama adalah saat penobatan T'Challa dimana dia berdiri di pinggir tebing air terjun.
Di tebing gunung di hadapannya berdiri orang-orang yang mewakili empat suku yang mendukung pemerintahan Wakanda; mereka tampil dengan pakaian terbaik, menyanyi, menari, dan bersahut-sahutan untuk menyambut raja mereka yang baru. Keempat suku yang memakai pakaian tradisional dengan berbagai bentuk dan beraneka-warna dan mewakili mata pencaharian orang-orang di benua Afrika adalah sebuah gambaran yang gamblang tentang keragaman di benua Afrika.
Pada saat upacara penobatan itu hak T'Challa atas tahta ditantang oleh M'Baku, pemimpin suku Jabari yang tinggal di pegunungan dan mengasingkan diri dari orang Wakanda lainnya. Adegan perkelahian yang sangat manlydan raw antara T'Challa dan M'Baku adalah adegan eye-catchingyang kedua.
Tidak sulit membayangkan orang-orang Afrika pada zaman dahulu memang bertarung dengan pedang, tombak, dan tangan kosong untuk memperebutkan kekuasaan. T'Challa menang dan akhirnya duduk sebagai Raja Wakanda yang baru. Setelah itu ada adegan eye-catching ketiga di mana T'Challa meminum suatu ramuan dan dikubur supaya dia bisa bertemu leluhurnya di alam yang lain. Sebuah penggambaran yang tepat tentang Afrika, tata-cara spiritualisme di sana, dan rasa hormat dan kedekatan mereka terhadap arwah leluhur.
Setelah naik tahta T'Challa berusaha untuk menangkap dan mengadili Ulysses Klaue yang membunuh keluarga W'Kabi, teman terdekatnya. Usahanya ini membawa T'Challa, Nakia (kekasihnya), dan Okoye (pengawalnya) ke kota Busan di Korea Selatan, karena mereka dengar di sana Klaue akan menjual mata kapak yang terbuat dari vibranium yang dia curi dari display kebudayaan Afrika di sebuah museum di kota London kepada seorang Amerika.