Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang didampingii oleh Dosen Pembimbing Lapangan Mochammad Reza Adiyanto, S.P., M.M. Program ini dilaksanakan di Desa Pagagan, Kec. Pademawu, Kab. Pamekasan, Minggu (09/07/2023).
Mahasiswa UTM melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan program kerja melakukan inovasi olahan produk terhadap hasil laut berupa tiram. Salah satu produk olahannya ialah Ciram (Cilok Tiram), dimana produk ini menggunakan bahan utama tiram sebagai isi dari ciram itu sendiri. Program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa UTM ini berlokasi di Desa Pagagan, Kec. Pademawu, Kab. Pamekasan.
Inovasi tersebut didasari oleh potensi hasil laut dari Desa Pagagan, dimana hasil laut yang terdapat di desa tersebut antara lain rajungan, ikan teri, ikan tongkol, tiram, dan lain sebagainya. Dalam kegiatan ini mahasiswa UTM memilih untuk membuat inovasi produk dari tiram karena berdasarkan observasi yang telah dilakukan, tiram dirasa dapat dikembangkan menjadi olahan produk seperti Ciram sehingga dapat meningkatkan nilai jual dari tiram itu sendiri.
Produk Ciram terinspirasi dari tingginya minat masyarakat madura khususnya di Desa Pagagan. Dimana masyarakatnya memiliki selera masakan yang asin dan pedas serta produk ini memiliki keunggulan dalam cita rasanya. Program kerja yang akan dilakukan tersebut telah mendapat persetujuan oleh Ketua PKK Desa Pagagan, Linta Wafdah.
Selaku Ketua PKK, memberi respon positif terhadap inovasi yang akan dilakukan, "saya menyetujui terhadap usulan mahasiswa UTM atas program kerja yang dilakukan dengan memberi opsi memanfaatkan tiram sebagai pilihan utama dalam proses pemanfaatan hasil laut dalam produk olahan cilok."
Terdapat beberapa tahapan dalam mengolah tiram menjadi produk olahan Ciram, yaitu proses pertama, rebus terlebih dahulu tiram dengan diberi daun jeruk dan jeruk nipis untuk menetralisir bau amis, sekaligus dalam proses perebusan tidak lupa tiram diberi garam supaya rasa asin menyerap hingga kedalam daging, kemudian membuat adonan cilok dengan menggunakan bahan tepung terigu dicampur dengan penyedap rasa, garam, dan lada. Proses kedua, tuangkan air ke dalam adonan lalu aduk merata hingga mencair. Proses ketiga, setelah itu aduk adonan secara terus menerus hingga mengental. Proses keempat, setelah itu adonan diangkat lalu diberi tepung tapioka setelah itu dicampur hingga adonan menjadi kalis dan membentuk adonan menjadi bulat.
Tahapan selanjutnya, memberi isian cilok dengan tiram yang sudah direbus sebelumnya. setelah cilok diberi isian tiram, lalu direbus sampai matang. Setelah menjadi ciram, proses selanjutnya ialah digoreng hingga berwana coklat keemasan. Pada olahan ciram terdapat pelengkap untuk menambah cita rasa seperti sambel kacang.
Berdasarkan hasil feedback yang diberikan ibu PKK menyatakan bahwa pelatihan yang diberikan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat khususnya ibu-ibu dalam meningkatkan potensi desa dan mampu meningkatkan ekonomi warga.
Harapan dari mahasiswa UTM, pelatihan program kerja yang telah berlangsung bersama ibu-ibu PKK dapat dilanjutkan oleh warga desa pagagan untuk ekonomi berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H