Lihat ke Halaman Asli

RIJAL TAUFIQIE RAMADLAN ZAMAN

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura

Tentang Sampah

Diperbarui: 16 Agustus 2021   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Halo, temen-temen. Oiya kalian tahu ngga kalo sampah yang kita buang namun bukan di tempat sampah, itu akan menyebabkan kerusakan ekosistem alam secara tidak langsung lohh. Tragis ya, kalo kita termasuk aku sendiri terus menerus melakukan hal tersebut. Maka dari itu, kesempatan kali ini aku mau membahas tentang "Sampah".

Kita tahu bersama bahwa sampah merupakan salah satu penyebab rusaknya ekosistem alam, sekaligus menjadi salah satu permasalahan utama manusia. Sehingga bagaimanapun manusia harus bisa menangani masalah sampah ini. Jika tidak tertangani dengan baik, maka akan terjadi petaka buruk terhadap diri kita.

Sampah sendiri terbagi dalam dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah non organik. Sampah organik adalah sampah yang dapat terurai oleh tanah, contoh : sayur, buah, kardus, kertas, dan sejenisnya itu. Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat terurai oleh tanah, contoh : plastik, mika, botol bekas, dan sejenisnya itu.

Sampah organik memiliki manfaat tersendiri bagi tanah. Selain dapat menyuburkan tanah terdapat manfaat lainnya dari sampah organik. Namun, tak semua sampah organik itu juga memiliki kadar manfaat yang sama. Sampah organik selain dapat terurai oleh tanah, juga dapat didaur ulang kembali oleh manusia agar dijadikan barang baru.

Sampah non organik berbeda jauh dengan sampah organik. Mengapa bisa demikian? Karena sampah non organik tidak dapat terurai oleh tanah. Justru benda apapun yang tidak dapat terurai oleh tanah dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan terhadap tanah. Contoh seperti sampah plastik, sampah plastik benar-benar bisa terurai oleh tanah dibutuhkan waktu hingga 100 tahun lamanya.

Oleh karena itu, sampah non organik dan sejenisnya itu yang sulit diurai oleh tanah dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan terhadap tanah. Bukannya dapat menyuburkan tanah melainkan tidak memberikan manfaat sama sekali terhadap tanah.

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan sampah non organik ini. Aku ambil contoh sampah plastik. Sampah plastik benar-benar sulit untuk bisa diurai oleh tanah, oleh karena itu, banyak dari beberapa orang yang mendaur ulang sampah plastik menjadi barang baru. Hal tersebut benar-benar salah satu cara ampuh untuk menangani masalah sampah plastik tersebut.

Sampah tidak hanya bisa menjadi barang atau benda buangan yang tidak dapat digunakan kembali oleh manusia. Namun, dengan kita mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang dapat digunakan dan bermanfaat bagi lingkungan. Hal tersebut secara tak langsung dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah bagi diri kita.

Maka dari itu, kita juga harus memiliki kreativitas tersendiri yang memiliki perbedaaan terhadap orang lain. Sehingga dari awalnya sampah dapat menjadi barang kreatif yang dapat digunakan dan layak pakai, hal tersebut sangatlah luar biasa apabial kita lakukan. Dengan itu juga, kita dapat meminimalisir terjadinya tumpukan sampah yang sering terjadi dimana-mana.

~ Jadikan sampah sebagai inovasi dan motivasi terhadap dirimu dalam menciptakan sesuatu yang belum pernah orang ciptakan sebelumnya sekaligus memberi manfaat kepada orang lain ~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline