Selama ini Pipiet Senja dikenal sebagai penulis novel-novel Islami. Selain itu dia juga sering diundang sebagai narasumber untuk acara workshop kepenulisan. Semangat menulisnya telah ia tebarkan ke seluruh pelosok nusantara. Bahkan kini ia telah merambah ke negeri beton.
Pipiet Senja memberikan workshop kepenulisan di Hong Kong khusus untuk para BMI (Buruh Migran Indonesia) selama 4 Minggu berturut-turut. Mulai dari tanggal 4 Juli sampai tanggal 25 Juli. Ia memberikan tips-tips dalam menulis juga trik-trik menembus penerbit.
Bawaannya yang selalu ceria menularkan semangat kepada seluruh peserta workshop. Ia tak pernah menunjukkan wajah murung meski sudah menjadi rahasia umum bahwa penyakit yang diidapnya siap bergelirya kapan saja. Keramahan dan kehangatan sikapnya merebut banyak simpati. Ia juga tidak tinggi hati walau menyandang nama besar. Terbukti, ia tidak pernah komplen dengan fasilitas sederhana yang disediakan. Tak heran kalau dalam waktu singkat Pipiet Senja dapat merebut hati para BMI Hong Kong, terutama yang mengikuti workshop kepenulisan bersamanya.
Bahkan ia juga sering melemparkan joke-joke segar untuk menghibur para audience. Lidah Sundanya sering terpeleset mengeluarkan bahasa ibu yang kadang membuat audience garuk-garuk kepala karena tidak tahu artinya. Lain dengan yang mengerti, mereka akan terpingkal-pingkal dibuatnya. Sebut saja kata euleuh-euleuh, atuh, sampai kokosodan tak ketinggalan meramaikan suasana sehingga workshop berlangsung seru, santai dan akrab.
Salah satu joke-nya yang membuat audience terpingkal-pingkal ialah ketika ia mengaku mempunyai job selain menulis yaitu ngem-c. Tetapi rupanya ngem-c versi Pipiet Senja adalah ngemong cucu alias mengasuh cucu, bukan menjadi Master of Ceremony alias pembawa acara. Aduh, ada-ada saja ya!
Selama sebulan di Hong Kong Pipiet senja juga aktif mendatangi shelter-shelter. Cerita tentang nasib kurang beruntung para BMI yang didapat dari shelter-shelter ia tuliskan dan ia bagi di berbagai situs jejaring sosial. Semangatnya untuk berbagi memang layak diacungi jempol.
Sebulan sudah Pipiet senja berpetulang dan berbagi ilmu di Hong Kong. Sore ini Pipiet senja harus kembali ke tanah air, melanjutkan profesinya lamanya sebagai penulis juga profesi barunya, ngem-c. Terimakasih banyak Teh Pipiet, semoga selamat sampai tujuan, sehat selalu dan coikin (sampai jumpa)!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H