Sebuah hobby yang banyak diminati oleh kalangan anak muda maupun orang tua adalah fotografi. Fotografi adalah sebuah ilmu melukis cahaya atau sering disebut seni dalam menyampaikan sebuah cerita tanpa kata-kata. jepretan demi jepretan dalam fotografi pasti memiliki makna yang sangat luas seperti menangkap sebuah momen yang kaya akan emosi, konteks, dan narasi.
Seperti pada jepretan foto di atas makna dari foto tersebut adalah emosional, kenapa? karena memiliki makna "perjuangan seorang ayah untuk keluarganya ia rela lelah dan letih walau keringat menetes di badannya hingga jatuh ke tanah hanya demi keluarganya tercinta".
Maka dari itu setiap momen sangat berharga pada zaman yang serba cepat ini dan setiap detik sangat lah berharga dalam mengabadikan sebuah momen. Bukan hanya sekedar gambar yang indah tetapi juga tentang menyampaikan sebuah pengalaman dan perasaan yang sangat mendalam.
Salah satu hal terindah dari hobi ini adalah kebebasan memilih tema. Baik itu foto teman, pemandangan alam, atau momen sehari-hari, apa pun bisa menjadi inspirasi. Setiap foto dapat menceritakan kisah tentang kehidupan, budaya, dan perjalanan pribadi. Misalnya, gambaran seorang petani yang bekerja di ladang menunjukkan kebenaran dan hubungan mendalam antara manusia dan alam.
Topik yang dipilih menentukan cerita yang akan disampaikan. Tetapi dalam mempelajari ilmu fotografi itu sangat lah kompleks karena kita harus betul-betul memahami tools yang akan dipakai entah itu komposisi-komposisi dalam ilmu fotografi ataupun hal-hal lainnya, kenapa harus dipelajari? Karena agar setiap jepretan memiliki makna yang dapat disampaikan dan mudah dimengerti oleh orang lain. karena Dengan memilih subjek yang tepat dan komposisi yang tepat, fotografer dapat membawa audiens ke dalam dunia yang ingin ia ceritakan.
Dalam fotografi komposisi juga memainkan peran penting dalam menceritakan sebuah cerita. Susunan elemen bingkai seperti garis, bentuk, dan warna dapat memengaruhi persepsi orang lain terhadap gambar. Teknik seperti aturan sepertiga atau segitiga eksposure membantu menciptakan keseimbangan yang baik, dan pencahayaan yang tepat menciptakan kesan tekstur dan kedalaman dalam sebuah foto yang ingin diceritakan fotografer.
Dengan memahami komposisi, fotografer dapat menekankan elemen kunci yang menyempurnakan cerita. dan terkadang dalam dunia fotografi seringkali menggunakan teknik candid yang mengabadikan momen alami terhadap subjek yang difoto, seperti interaksi dengan teman, keluarga dapat menciptakan sebuah narasi yang kuat dan memiliki arti yang mengena terhadap orang lain.
Mengambil gambar tanpa membicarakan subjeknya memberikan realisme yang sulit ditandingi. Misalnya, senyuman santai atau tatapan penuh kasih dapat menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan pemirsanya dan menciptakan citra yang lebih dari sekadar citra visual.
Fotografi bukan hanya tentang teknik belaka, ini tentang sebuah visi. Seorang fotografer yang baik dapat melihat dunia secara berbeda dan menemukan keindahan di tempat-tempat yang sering terabaikan oleh orang lain. Mengubah objek sehari-hari menjadi karya seni dapat membantu kita lebih menghargai lingkungan yang ada di sekitar kita.
Dengan latihan dan bereksperimen, orang dapat menajamkan keterampilan ini dan menemukan gaya yang khas dari mereka sendiri. Mengabadikan cerita melalui lensa juga bisa menjadi sebuah terapi. Karena semua stres dan masalah yang ada pada pikiran kita seakan hilang begitu saja. Menghabiskan waktu di luar ruangan, menjelajahi alam, desa ataupun kota bisa menjadi pengalaman yang takkan terlupakan.