Lihat ke Halaman Asli

Pilkada Medan: Nasution vs Nasution, Pertahana vs Menantu Presiden

Diperbarui: 28 Agustus 2020   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : waspada.co.id

Setiap penyelenggaraan pemilu selalu menghadirkan drama-drama politik yang selalu menarik untuk diikuti. Ada saja warna-warna atau pun aroma politik yang mengundang rasa penasaran. Seperti halnya dalam pemilihan walikota Medan ( Pilwakot Medan ) yang ramai diperbincangkan publik karena diikuti oleh menantu presiden Jokowi, Bobby Nasution yang menjadi pro dan kontra di tengah masyarakat.

Menariknya Bobby yang juga bermarga Nasution akan menantang pertahana, Akhyar yang juga sama-sama Nasution. Di mana, di daerah Sumatera Utara masih kental yang namanya ikatan persaudaraan marga. Tetapi yang namanya politik itu bukanlah sesuatu yang menjadi penghalang bagi kedua calon untuk bertarung di pemilihan nanti. 

Inilah politik tidak kenal dengan namanya ' saudara ', yang ada ialah kawan dan lawan. Ibarat sebuah pertandingan bola derby seperti misalnya Manchester City vs Manchester United, kedua saudara yang memperebutkan kekuasaaan kota selalu memberikan sebuah pertandingan yang seru dan menarik. Layak untuk ditunggu apakah kedua calon yang saudara ini juga akan memberikan pertarungan yang 'sengit' atau akan ada rasa segan di antara keduanya.

Bobby Nasution yang masih terbilang muda dalam urusan politik akan melawan Akhyar Nasution yang merupakan pertahana. Tetapi nama Bobby dengan cepat populer karena dia menantu dari presiden Jokowi. Secara tidak langsung hal itu menjadi sebuah modal yang besar bagi Bobby untuk ikut dalam pertarungan ini.

Meskipun begitu, tidak akan mudah untuk memenangkan pemilihan ini karena Akhyar juga memiliki modal yang cukup besar, dia adalah seorang pertahana yang sudah memiliki nama di kota Medan. 

Keduanya sudah memiliki modal dan sudah dikenal masyarakat kota Medan, tetapi itu saja tidak cukup karena diperlukan visi dan misi yang jelas dari calon, dimana minat warga kota Medan yang rendah dalam memilih kepala daerah menjadi sebuah tantangan besar bagi kedua calon untuk memikat hati masyarakat kota Medan.

Akhyar Nasution  yang sebelumnya merupakan kader dari PDI-P bergabung ke partai Demokrat untuk maju di Pilwakot Medan karena tidak mendapat rekomendasi dari PDI-P. 

Hal itu juga lah yang membuat partai PDI-P melakukan pemecatan terhadap Akhyar Nasution. Akhyar Nasution akan melawan Bobby Nasution yang diusung oleh PDI-P. Menarik untuk ditunggu apakah rasa ' sakit hati ' Akhyar Nasution ini akan terbalaskan dengan memenangkan pemilihan nanti.

Siapapun itu, baik itu pertahana atau menantu presiden tidak lah begitu penting bagi masyarakat karena yang masyarakat butuhkan ialah seorang pemimpin yang benar-benar tulus melayani bukan hanya untuk sebuah kekuasaan. 

Dari partai apapun itu, tidak begitu penting bagi masyarakat karena yang rakyat butuhkan ialah sebuah pemerintahan yang bersih dan bebas dari tindak pidana korupsi. Khususnya pemerintahan di kota Medan yang memiliki tingkat kepercayaan rendah dari masyarakat dan semoga saja siapapun calon yang menang nantinya dapat memberikan sebuah perubahan yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline