Proses evaluasi adalah suatu langkah sistematis untuk mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat penilaian terhadap suatu program, kegiatan, atau proses dengan tujuan untuk mengevaluasi keberhasilan, efektivitas, atau dampak dari hal tersebut.[1] Evaluasi tidak hanya sekadar penilaian akhir, tetapi juga merupakan proses yang melibatkan langkah-langkah yang terstruktur dan metodis. Langkah-langkah tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Perumusan tujuan evaluasi
Evaluasi pembelajaran dimulai dengan merumuskan tujuan yang jelas dan spesifik dari proses pembelajaran yang akan dievaluasi. Tujuan ini harus terukur dan terkait langsung dengan kompetensi atau hasil yang diharapkan dari pembelajaran tersebut.
2. Perancangan metode evaluasi
Setelah tujuan evaluasi ditetapkan, langkah selanjutnya adalah merancang metode evaluasi yang sesuai. Metode evaluasi pembelajaran dapat mencakup berbagai pendekatan seperti pengamatan langsung, tes tertulis, portofolio siswa, proyek atau tugas, serta wawancara atau diskusi.
3. Pengumpulan data
Proses ini melibatkan pengumpulan data yang relevan sesuai dengan metode evaluasi yang telah dirancang. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti hasil tes, produk pembelajaran siswa, catatan pengamatan guru, atau wawancara dengan siswa.
4. Analisis data
Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Analisis dapat dilakukan dengan menggunakan teknik statistik untuk data kuantitatif, seperti uji t-test atau analisis regresi, serta analisis tematik atau content analisis untuk data kualitatif.