Lihat ke Halaman Asli

Sistem Pengendalian Manajemen Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk

Diperbarui: 21 Juni 2024   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Era globalisasi membuat perekonomian dunia menjadi tanpa batas sehingga setiap perusahaan tidak lagi dibatasi oleh negara dan bisa melakukan usaha di mana saja di seluruh dunia. Hal itu tentu membuat persaingan usaha menjadi semakin kompetitif. Sehingga setiap perusahaan harus mempertahankan daya saing dengan memiliki kualitas kinerja yang baik. Kualitas kinerja yang baik ini dapat diwujudkan dengan sistem pengendalian manajemen. Karena sistem pengendalian manajemen ini dapat memotivasi kinerja perusahaan dan juga membatasiketerlamapauan yang membuat kinerja menjadi tidak efisien lagi.

Salah satu perusahaan yang mampu bersaing di era globalisasi ini adalah PT. Unilever Tbk. PT. Unilever Indonesia Tbk. merupakan perusahaan multinasional yang memasarkan barang konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari. Dengan keberhasilannya PT. Unilever Indonesia Tbk. mampu bertahan dalam persaingan dan menjadi perusahaan nomor satu untuk kategori Consumer Goods di Indonesia.

PT. Unilever Indonesia Tbk. merupakan perusahaan multinasional yang kantor pusatnya berkedudukan di Rotterdam, Belanda (dengan nama Unilever N.V.) dan London, Inggis (dengan nama Unilever plc). Unilever memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan juga perawatan tubuh. Unilever juga merupakan salah satu produsen barang rumah tangga terbesar ke tiga di dunia. Unilever juga merupakan produsen olesan makanan terbesar di dunia. Unilever sendiri memiliki lebih dari 400 merek dagang, dengan penjualan lebih dari 1 milliar.

Unilever Indonesia pertama kali di didirikan pada 5 desember 1933 dengan nama "Lever's Zeepfabrieken N.V." yang berkedudukan didaerahAngke, Jakarta Utara. Kemudian pada 22 Juli 1980, Perusahaan berganti nama menjadi "PT. Unilever Indonesia". Pada 30 Juni 1997 menjadi "PT. Unilever Indonesia,

Tbk."

Pada 22 November 2000, Unilever Indonesia mengadakan perjanjian dengan PT.Anugrah Indah Pelangi, untuk melakukan konsolidasi perusahaan dengan mendirikan perusahaan baru yatiu PT. Anugrah Lever (PT. AL). PT. AL sendiri bergerak di bidang manufaktur, pengembangan, pemasaran dan penjualan dari kecap, saus cabai serta saus lainnya seperti bango dan merk lain di bawah lisensi perusahaan untuk PT. AL.

Beberapa tahunkemudian, tepatnya pada 3 Juli 2002, Unilever Indonesia Kembali melakukan perjanjian dengan Texchem Resources Berhas untuk mendirikan perusahaan baru yaitu PT. Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan merek dagang Domestos Nomos. Berselang 4 bulan , tepatnya pada 7 November 2003, Texchem Resources Berhad menandatangani perjanjian jualbeli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, di mana Texchem Resources Berhad setuju untuk menjual semua sahamnya di PT Technopia Lever ke Technopia Singapore Pte. Ltd.

Unilever Indonesia memiliki sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut. Kesembilan pabrik tersebut telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

MUHAMMAD RIFQI SHAFWAN 

UNIVERSITAS PAMULANG 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline