Di sudut terminal senen
Dengan Semburat cahaya
Yang mengisah sendu
Aku duduk seorang diri menjelma sunyi
Raga kusandarkan pada dinding rapuh
Bekas toilet umum yang hampir runtuh
Bermaksud menikmati langit jingga
Yang bertaut kelam
Sang surya mulai tenggelam
Bersiap untuk berganti malam
Hembus angin yang berhembus lembut
Perlahan tenggelamkan aku Kedalam lamunan
menyusuri ruang sunyi yang tak berujung
Mencari sebuah jawaban
Dari sebuah tanya yang bersarang
Tentang kemanakah perginya
sebagian diriku
yang selama ini aku cari?
Hingga saat sang surya mulai mengusik
Menyadarkan aku dari lamunan
Tak terasa malam telah berganti pagi
Namun aku enggan bergegas pulang
Sebab Tak ada jawaban yang ku temukan
Justru sebaliknya
Pikiranku menjadi semakin liar menerawang
Ada sebuah tanya baru menyusup dalam pikiran
Menyisipkan rasa takut yg begitu sangat
Tentang bahagia
yang selama ini ku usahakan
Mungkinkah ia hanya sebuah konstelasi semu
Yang tak sedikitpun memberi ruang pada tawa
Diakhir bait aksara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H