Lihat ke Halaman Asli

Implementasi Nilai Filosofis dalam Pembangunan Pertanian

Diperbarui: 30 Mei 2022   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Persfektif Pembangunan Pertanian ?

Pembangunan pertanian adalah seperangkat usaha yang terencana dan searah untuk menghasilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan suatu lingkup masyarakat pertanian. Dengan demikian pembangunan pertanian merupakan sarana untuk membantu suatu kelompok masyarakat pertanian dalam mencapai tujuaannya. Namun, jika pembangunan yang pada awalnya diciptakan untuk tujuan mulia tidak didasari oleh integritas, maka dapat menimbulkan malapetaka yang menghancurkan dan membunuh dasar filosofis pembangunan. 

 Implementasi Nilai Filosofis Secara Umum

Implementasi seluruh nilai-nilai filosofis  dalam pembangunan Pertanian bersifat integratif. Implementasi bersifat integratif berarti pembangunan pertanian selalu mengaitkan nilai kebenaran, kebaikan, keindahan, dan kesusilaan dalam operasionalnya. Dalam arti lain,   bahwa pembangunan pertanian menjadikan nilai nilai kebenaran, kebaikan, keindahan, dan kesusilaan indikator dalam pelaksanaan dan evaluasinya. Dengan demikian memungkinkan untuk berlangsungnya pelaksanaan program pembangunan pertanian yang terpadu berlandaskan nilai-nilai filosofis yang telah disebutkan.

Program pembangunan pertanian yang terintegrasi secara filosofis, berguna untuk menghindari terjadinya tumpang tindih kegiatan yang tidak sesuai dengan implementasi nilai-nilai filosofis tersebut sehingga pengkayatan nilai filosofis akan mengenai sasaran. Pembangunan pertanian di Indonesia seharusnya diletakkan dalam skala filsafati dan dlm konteks pembangunan manusia. Nilai-nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan di Indonesia membimbing dalam peningkatan kapasitas manusia Indonesia sehingga sebagai mahluk individu dan sosial lebih menghargai makna – makna konkrit kehidupan

Pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai filosofis dalam pembangunan pertanian di Masyarakat

  1. alasan pertama mengapa pembangunan pertanian harus mengimplementasikan nilai-nilai filosofis pembangunan secara integratif agar pembangunan pertanian dapat berjalan secara ideal, propososional dan kompleks.
  2. Alasan kedua, Sebagai masyarakat heterogen, Indonesia memiliki berbagai latar belakang. Integrasi antara nilai kebenaran, kebaikan, keindahan, dan kesusilaan memberikan pemihakan yang adil terhadap semua latar belakang tersebut sehingga berbasis pembangunan pertanian yang  dapat berbasis keadilan sosial bukan mengutamakan salah satu kepentingan

contoh konkrit implementasi nilai filosofis pada penyuluhan pertanian di Entikong

Contoh konkrit dari implementasi nilai fisolofis pada pembangunan masyarakat secara integratif terdapat pada fenomena penyuluhan pertanian di daerah Entikong, Kalimantan barat ( Perbatasan Indonesia – Malaysia). Pembangunan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat etnis Dayak sontas di Entikong menggunakan pendekatan kearifan lokal dan kesukuan.

Penyuluhan dan pemberdayaan pertanian disampaikan melalui perantara kepala suku. Selain itu, petugas pemerintah kebanyakan menggunakan Bahasa daerah setempat dalam mempresentasikan progam mereka. Secara tidak langsung pembangunan pertanian pada masyarakat etnis Dayak sontas ini telah mengintegrasikan nilai kebenaran, kebaikan, keindahan, dan kesusilaan. Nilai kebenaran dan kebaikan terwujud dari bagaimana petugas pemerintah menyesuaikan diri dengan logika, dan pikiran masyarakat setempat. Nilai keindahan berwujud dari bagaimana petugas lapangan berperilaku, menyampaikan pendapat, dan penampilan yang sesuai dengan nilai estetika etnik Dayak sontas. Nilai kesusilaan tercermin dari prosedur penyuluhan pertanian yang mengikuti aturan kesukuan setempat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline