Lihat ke Halaman Asli

Rifqina Ulya

Mahasiswa, Universitas Syiah Kuala

Jelajahi Kehidupan di Sungai Martapura Kalimantan Selatan dengan Kelotok, Mulai dari Pasar Terapung Lok Baintan Sampai Soto Banjar Bang Amat

Diperbarui: 8 Maret 2024   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Dokumentasi PMM 4 Universitas Lambung Mangkurat/dokpri

Banjarmasin, 2 Maret 2024

Banjarmasin adalah ibu kota Kalimantan Selatan dan dikenal sebagai Kota Seribu Sungai. Dinamakan demikian karena terdapat kurang lebih 102 sungai yang melintasi wilayah Banjarmasin, salah satunya adalah Sungai Martapura. Kehidupan transportasi di Sungai Martapura ditunjang oleh kelotok, yaitu perahu bermotor yang menggunakan mesin diesel atau bahan bakar solar, kelotok ini merupakan transportasi khas Banjarmasin dan jukung, yaitu perahu yang berukuran lebih kecil yang berjalan dengan menggunakan tenaga manusia dengan kayuhan dan aliran Sungai Martapura.

Pasar Terapung Lok Baintan adalah pasar terapung tradisional. Di pasar terapung ini, para pedagang menjual hasil kebun dan pertanian, serta barang-barang buatan sendiri seperti makanan dan suvenir khas Banjar dengan menggunakan jukung, yaitu perahu tanpa mesin. Mayoritas penjualnya adalah perempuan, dan mereka memiliki panggilan khusus, acil. Contoh interaksi yang biasa terjadi di pasar terapung adalah seperti ini,

"Acil mau tukar" dalam bahasa banjar, menukar atau tukar berarti membeli, dan setelah transaksi penjual selalu mengatakan "Dijual" adalah sebuah kebiasaan dan dalam Islam bisa dikatakan sedikit mirip dengan akad jual beli. Di Aceh, "Barang ke droneh, peng ke lon" berarti "Barang untukmu, uang untukku". Senang rasanya menemukan kebiasaan yang mirip dengan tempat asal saya, dan hal ini membantu saya mengurangi rasa rindu.

Penulis; Pasar Terapung Lok Baintan

Setelah dari Pasar Terapung Lok Baintan, tidak afdol rasanya jika tidak mampir ke Soto Banjar Bang Amat yang terletak di tepi Sungai Martapura. Soto Banjar Bang Amat memiliki rasa yang gurih dan segar, bumbunya sangat ringan, sangat memanjakan lidah. Soto Banjar disajikan dengan lontong, suwiran ayam dan daging, potongan telur rebus, perkedel, bawang goreng dan perasan jeruk nipis. 

Kami juga memesan menu lain yaitu sate ayam bumbu kacang yang sangat cocok disantap dengan Soto Banjar. Kami beruntung dapat menikmati Soto Banjar ditemani dengan penampilan musik Banjarmasin yang dimainkan oleh grup musik lokal yang disebut Panting.

Penulis, Tampilan Soto Bang Amat/dokpri

Penulis; Grup Musik Lokal, Panting/dokpri

Tim PMM 4 Universitas Lambung Mangkurat; Kelompok Modul Nusantara Bapandung/dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline