Lihat ke Halaman Asli

Kisah si Ojan Main ke Ilmu Komunikasi Unissula

Diperbarui: 16 November 2017   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Emm teman-teman di postingan kali ini saya akan sedikit memberikan bagaimana jika kalian kuliah di Ilmu Komunikasi Unissula nantinya.

Anggap saja, ada calon mahasiswa baru yang ingin mendaftarkan diri ke Unissula. Namanya Ojan. Si Ojan memiliki rumah di daerah Banyumanik. Ojan berangkat seorang diri menuju ke Unissula dengan membawa bekal persyaratan pendaftaran yang diperlukan. Karena Ojan memang seorang yang suka dengan public speaking alias berbicara di depan umum, akhirnya Ojan memutuskan untuk mengambil kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi. Memang sih, si Ojan memiliki kesukaan dalam bidang public speaking, akan tetapi dia punya pengalaman buruk saat dia masih SMA, dia sempat mewakili kelasnya untuk lomba pidato antar kelas dalam satu sekolah, akan tetapi dia tidak memiliki artikulasi yang jelas dan sering sekali terlupa dengan materi yang sudah disiapkannya. Hingga para audience jadinya tertidur pulas, sepertinya memang si Ojan ingin memperbaiki passion yang dia mau ini.

Ojan memutuskan berangkat menuju Unissula dari Banyumanik menggunakan kendaraan umum yaitu Bus Raya Trans Semarang pada jam 10.45 WIB, selain harganya terjangkau si Ojan memang sengaja naik BRT sih, siapa tau dapet kenalan cewek baru di bus. Si Ojan berfikir, kenapa gak sambil menyelam minum air aja. Ojannn Ojannnn. Selain itu, Ojan juga sudah mengetahui sebelumnya jika Unissula juga dekat dengan halte BRT jadi gak perlu ongkos banyak-banyak deh. Ternyata saat menaiki BRT, Ojan duduk bersama bapak-bapak yang hendak menuju ke tempat kerja. Emang belum nasib baik si Ojan sih, niatnya salah wkwk

Akhirnya Ojan sampai di Unissula pada pukul 11.30 WIB, cukup cepat untuk kelas kendaraan umum. Ojan memasuki gerbang kampus dan tiba-tiba Ojan agak kaget melihat pemandangan kampus yang super hijau. Gedungnya hijau, pohonannya banyak, sampe-sampe jas almamaternya juga hijau. Ojan sih percaya kalo banyak melihat warna hijau sih, matanya jadi makin sehat dan penglihatan makin tajem. Ojan pun makin suka dengan kampus yang akan dia masukin ini.

Belum selang beberapa langkah dari gerbang, tiba-tiba Adzan berkumandang dari Masjid Kampus Unissula, Masjid Abu Bakar Asseghaf. Ojan tidak terlalu memperdulikannya, dengan santai OJan tetap berjalan menuju meja pendaftaran. Dan ternyata "zonk" meja pendafataran kosong. Ojan berbicara dalam hati "ih, ini kampus niat gak sih? Ada calon mahasiswa mau daftar malah mejanya kosong." Kata Ojan dalam hati sambil mulutnya mecucu mecucu gitu.

Kemudian ditepuklah pundak Ojan oleh seseorang. Ojan berbalik badan, dan setelah Ojan melihat-lihat ternyata dia adalah seorang yang hampir seumuran dengannya, tingginya sama, hanya yang membedakan baju yang ia pakai, laki-laki yang menepuk pundak Ojan ini memakai rompi berwarna krem dan terdapat beberapa helai bulu janggut di wajahnya. Sembari berkata "Mas sudah adzan ini, monggo sholat dulu."Seketika Ojan mengerti bahwa kosongnya meja pendafataran bukan karena pegawainya yang malas, akan tetapi karena itu adalah waktu bagi mereka untuk sholat, Ojan tersenyum.

Ojan pun beranjak ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat dzuhurnya. Setelah selesai sholat berjamaah Ojan pun memakai sepatu yang sebelumnya ia kenakan. Dia berjalan buru-buru menuju ke ruang pendafataran, Ojan tidak ingin antri terlalu lama untuk maju ke meja pendaftaran. Ojan berjalan tanpa melihat ke sekitarnya, dan "Gedebakk". Seorang wanita dengan kerudung putih berlutut terjatuh tepat didepan Ojan yang sama juga terjatuh. Ojan kemudian bangun terlebih dahulu dan mencoba membantu perempuan yang ia tabrak tadi. "Emmm, maaf ya mbak. Sini saya bantu berdiri." Kemudian wanita itu memalingkan mukanya kearah Ojan. Ojan terperanjat...

Kira-kira Ojan kagetnya kenapa ya? Apa jangan-jangan wanita itu adalah wanita yang cantik jelita bagaikan bidadari yang turun dari surga? Ataukah wanita itu ternyata berkumis?

Silahkan komentar dibawah jika kalian berfikir bahwa cerita ini layak untuk dilanjutkan. Soalnya belum sampe ke intinya sih wkwkwk. Komen yah hahaha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline