Lihat ke Halaman Asli

Tertawa dan Menangis

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menangis adalah sarana pertama yang dipakai seseorang bayi untuk menghadapi kehidupan ini. Ketika di dalam perut ibunya, dua paru-parunya tertutup karena sirkulasi darah pada tubuhnya berjalan melewati celah pada jantung yang disebut “celah telur” menuju ke paru-paru ibu secara langsung tanpa melewati paru-parunya. Dua paru-paru ini baru mulai dipakai ketika anak itu menangis ketika di lahirkan. Tangisan ini menutup celah pada jantungnya dan membuka sarang dadanya sehingga darahpun segera mengalir ke paru-parunya yang sudah terbuka akibat tangisan tersebut. Kemudian udara masuk dan mulailah proses pernapasan normal.

Para ilmuwan berpendapat kesedihan dan bencana yang menimpa manusia menyebabkan sinyal-sinyal listrik yang sampai ke otak dan akan di kirim oleh urat saraf kesetiap organ tubuh hingga berpengaruh pada fungsinya pada kadar yang bermacam-macam. Jika sinyal itu sampai di jantung akan menyebabkan perubahan pada debarnya, bahkan kadang-kadang mengakibatkan kematian mendadak. Jika sampai kehati, akan mempengaruhi proses asimilasi mengakibatkan sakit gula. Jika sampai ke perut akan menyebabkan rasa sakit dan kontraksi, menambah kadar keasaman dan mungkin mengakibatkan terjadinya bisul didalam perut. Jika sampai ke empedu, akan menimbulkan kontraksi pada saluran empedu dan mengurangi kemampuannya mengekresi perasaannya hingga menyebabkan pengendapan garam dan pembentukan batu pada pundi-pundi empedu.

Sinyal-sinyal listrik yang mendadak ini akan melewati pembuluh saraf ,lalu diserap dan dihalangi ketika berjalan menuju bagian-bagian tubuh.perasaan nyaman, sabar, iman, dan melakukan sholat ketika terjadi kesusahan dapat menguatkan pembuluh saraf dan menyemangatkan  fungsinya hingga mampu  menghalangi perjalanan semua sinyal menuju tubiuh dan melindunginya dari bahaya sinyal itu. Jika pukulan bencana itu sangat kuatdan kesediahan sngat dalam, otak akan mengirimkan sinyal-sinyal yang  melebihi kemampuan pembuluh hipotalamus ke sistem-sistem didalam tubuhagar tidak membahayakan kondisinya.

Jika kelenjar air mata bertambah aktif, akan menyemprotkan air mata yang mencuci mata. Otot rongga dada yang bergerak, baik ketika tertawa maupun menangis, meningkatkan etos kerja paru-paru dan dada pada gilirannya akan bermanfaat dalam proses pembersihan darah dari unsur karbondioksida. Sinyal-sinyal ini mungkin bermanfaat menggerakan sebagian otot wajah yang dibutuhkan dari waktu ke waktu.

Setiap manusia, sekuat apapun iman dan daya tahan sekali-kali harus menangis ketika tertimpa kesusahan untuk mengalihkan limpahan sinyal-sinyal listrik mendadak yang tiba diotak,sedangkan penurunan kemampuan suatu organ adalah cerminan dari menurunnya kemampuan-kemampuan yang membentuknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline