Menurut kamus besar bahasa Indonesia nasihat berarti ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, dan teguran) yang baik. Nasihat sendiri merupakan bagian dari agama. Seperti yang telah dijelaskan Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Tamim:
: : :
Artinya: Bersumber dari Tamim Ad-Dari bahwa Nabi SAW bersabda, "Agama adalah nasihat." Kami (sahabat Nabi) bertanya, "Untuk siapa?" Beliau menjawab, "Untuk Allah, Kitab, Rasul, para pemimpin muslimin dan mereka secara umum.
Maksud dari hadis ini adalah nasihat untuk Allah maksudnya beriman kepada-Nya, tidak menyekutukan-Nya, meninggalkan segala bentuk ateisme pada sifat dan asma-Nya serta membersihkan-Nya dari segala cacat dan kekurangan serta menaati segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Nasihat untuk Rasul berarti membenarkan apa yang dibawanya, mengikuti perintah dan larangan-Nya, mengagungkan, menghormatinya baik di kala hidup atau meninggal sekaligus mencintai dan menaatinya. Nasihat untuk kitab (Al-Qur'an) berarti meyakini dan mengamalkannya. Sedangkan nasihat untuk pemimpin-pemimpin muslim berarti menerima perkataan mereka, mengagungkan hak mereka serta meneladani mereka. Adapun nasihat untuk umat Islam secara umum maksudnya adalah memberikan bimbingan atau arahan untuk kemaslahatan mereka di dunia maupun akhirat, tidak menyakiti mereka, mengajarkan apa yang mereka tidak tahu, menyuruh kepada kebaikan, melarang dari kemungkaran dan semacamnya.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT ke bumi ini dengan berbagai macam model, baik kelebihan maupun kekurangan, karena makhluk. Manusia diciptakan oleh Allah juga sebagai seorang khalifah atau pemimpin di bumi ini, hal ini selaras dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi:
Yang artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Dilansir dari NU online, khalifah disini yang dimaksud adalah manusia.
Sebagai seorang makhluk tidak pantas bagi manusia untuk sombong dengan berbagai macam kekurangannya. Oleh karena itu manusia butuh petuah atau nasihat agar tetap berada di koridor kebenaran. Dr. K.H. Abdul Ghofur Maimoen, M.A. menyampaikan tentang pentingnya nasihat bagi manusia. Manusia sebagai makhluk sosial yang tak pernah luput dari salah dan dosa pasti punya salah. Seorang rasul yang derajatnya begitu mulia juga masih butuh nasihat. Beliau menceritakan sosok nabi musa yang berguru kepada nabi khidir. Kita semua tahu bahwa nabi Musa adalah seorang nabi dan rosul, sedangkan nabi Khidir bukan rosul. Tentu derajat nabi Musa lebih tinggi daripada nabi Khidir. Nabi Musa sebagai rasul saja masih butuh nasehat, apalagi kita yang manusia biasa.
Dr. K.H. Abdul Ghofur Maimoen, M.A menyampaikan hal tersebut saat peringatan haul masyayyikh pondok pesantren Mazro'atul Ulum Paciran Lamongan. Haul dilaksanakan pada hari selasa 5 Maret 2024, untuk memperingati seorang tokoh agama, pendiri pondok pesantren Mazro'atul Ulum Paciran Lamongan. Haul tersebut diperingati dengan berbagai macam runtutan acara. Mulai dari tahlil dan kirim doa untuk para Masyayyikh kemudian dilanjut dengan mauidzhoh hasanah yang disampaikan oleh Dr. K.H. Abdul Ghofur Maimoen, M.A. putra K.H Maimoen Zubair Sarang Rembang. Sebelum acara puncak berlangsung, telah diadakan tahlil dan do'a bersama makam para Masyayyikh Mazro'atul Ulum. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari minggu 5 Maret, di halaman Madrasah Aliyah Mazro'atul Ulum yang juga terletak di makam para Masyayyikh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H