Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Rifqi Faeruzi Amien

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Lambang Perubahan dalam Sistem Tranportasi Pelayanan Publik Indonesia

Diperbarui: 5 Januari 2024   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Setelah menanti selama 15 tahun sejak konsepnya pertama kali diusulkan pada tahun 2008, Indonesia akhirnya akan menikmati layanan kereta cepat pada semester kedua tahun ini.

Dengan diluncurkannya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan sistem transportasi berbasis rel terkini. Keberadaan kereta cepat diharapkan menjadi pendorong utama dalam mengubah pelayanan transportasi publik secara menyeluruh di Indonesia. Meskipun telah menunggu selama 15 tahun sejak proposal pertama pada 2008, layanan kereta cepat diharapkan mulai beroperasi pada paruh kedua tahun ini. Kedatangannya mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, namun beberapa pihak masih meragukan efektivitas dan kesiapan operasional dari moda transportasi canggih ini.

Tidak dapat disangkal, kemunculan kereta cepat di Indonesia menyertai sejumlah kontroversi, termasuk besarnya biaya, penggunaan APBN untuk mengatasi kenaikan biaya, dan beberapa kejadian kecelakaan kerja yang menyebabkan kehilangan nyawa pekerja.

Meskipun demikian, pencapaian pemerintah membawa kereta cepat ke Indonesia masih dianggap sebagai prestasi yang patut diapresiasi. Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menjadi layanan kereta cepat pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara.

Kereta KCIC400AF, varian dari CR400AF yang diproduksi oleh CRRC Qingdao Sifang China, dioperasikan di Indonesia dan merupakan salah satu jenis kereta tercepat di dunia hingga saat ini. Dengan kecepatan operasional maksimal mencapai 350 kilometer per jam, Indonesia menjadi satu-satunya negara di luar China yang menggunakan kereta dengan kecepatan serupa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline